7 Pelajar di Kupang dibekuk karena terlibat aksi jambret
Merdeka.com - Tujuh orang pelajar dari beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus berurusan dengan aparat Kepolisian Resort Kupang Kota, lantaran terlibat aksi jambret. Sejumlah barang bukti seperti telepon genggam, uang tunai jutaan rupiah, serta dua lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) lengkap dengan kunci hasil aksi mereka di beberapa lokasi, berhasil diamankan dan dijadikan barang bukti.
Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon C Nugroho dalam keterangan persnya mengatakan, modus yang digunakan para pelajar ini yaitu, bergerombolan menggunakan sepeda motor mengelilingi setiap sudut kota pada malam hari.
Di saat pengendara lain melintasi jalan sepi, mereka kemudian nekat menghadang dan merampas barang bawaan para pengendara yang ditargetkan tersebut.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana saja pemudik motor terlihat ramai? Mudik motor masih jadi primadona Jutaan pemudik dengan motor menyemut selama musim mudik 2023. Memadati ruas-ruas jalan demi bertemu keluarga di kampung halaman.
-
Mengapa pelajar melakukan konvoi? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat.
-
Di mana anak motor sering berkumpul? Dari berbagai momen kebersamaan anak motor kerap terlontar kata-kata keren yang inspiratif.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
"Ya modusnya mengikuti dari belakang para pengendara lain dan begitu lengah mereka langsung ambil barang bawaan orang yang mereka target tersebut," ujarnya, Selasa (2/8).
Anton menambahkan, para pelajar ini biasanya beraksi pada malam hari secara kelompok. Ketika melihat pengendara yang memegang Handphone diatas motor, mereka langsung merampas lalu melarikan diri.
"Tujuh pelajar ini diamankan atas laporan masyarakat. Mereka waktu itu sedang beraksi di dua TKP yakni, di depan Bank BI lama, dan di Jalan Fetor Foenay. Setelah pengembangan, mereka juga melakukan di depan Transmart, Jalan WJ Lalamentik serta di Jalan Palapa," ungkapnya.
Hasil jambret para pelajar ini kemudian dijual kepada para penadah.
Budy, salah satu warga yang membeli barang-barang hasil jambret para pelajar ini megaku, dirinya terpaksa membeli karena ditipu dengan alasan uang itu akan digunakan untuk memperbaiki motor.
"Mereka alasannya banyak, kemarin mereka datang di warung saya alasannya motornya rusak jadi saya disuruh untuk lihat hapenya, kalo masih bagus ya saya ambil. Saya ambil satu hape dengan harga satu juta empat ratus ribu rupiah tapi hanya hapenya saja, yang lain tidak ada," kata Budy sambil menundukan kepalanya.
Atas perbuatan mereka, polisi kini menetapkan ketujuh anak dibawah umur ini sebagai tersangka, dengan pasal 363 KUHP dengan ketentuan pasal 32.
Mereka diancam 7 tahun penjara, sementara itu polisi juga akan terus melakukan pengembangan guna mengetahui dalang perekrut komplotan penjambret di lingkungan pelajar ini.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, dua orang inisial U dan A telah ditangkap di Lebak, Banten.
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaSukadi belum bisa memastikan sumber suara ledakan tersebut apakah dari letusan senjata atau hal lainnya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaMotif anak-anak tersebut melakukan tawuran hanya iseng dan agar diakui.
Baca SelengkapnyaKawanan penjambret bersenjata tajam yang sempat viral diringkus anggota Polsek Kelapa Gading.
Baca Selengkapnya