Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Tarian kuno meriahkan Mangkunegaran Performing Arts

7 Tarian kuno meriahkan Mangkunegaran Performing Arts Pentas Tari. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Sedikitnya 7 tarian kuno karya KGPAA Mangkunegoro VII (raja Mangkunegaran) akan memeriahkan gelaran Mangkunegaran Performing Arts (MPA) 2014. Kegiatan tahunan tersebut akan dihelat di Pendopo Pura Mangkunegaran selama dua hari, mulai 9-10 Mei.

Menurut Panitia penyelenggara Sutrisno, MPA merupakan wujud konkret dalam melestarikan kebudayaan asli daerah, khususnya Kota Solo. Kesenian dari Mangkunegaran akan terus berupaya ke depan mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berbudaya.

"Sajian seni tradisi sebagai bentuk nguri-uri (melestarikan) kebudayaan Jawa," ujar Sutrisno, Kamis (8/5).

Sutrisno mengatakan, semua penari yang dilibatkan dalam sajian seni tradisi itu berasal dari Sanggar Tari Soeryo Soemirat, Istana Mangkunegaran, pimpinan GPH Herwasto Kusumo.

"Event ini bukan sekadar untuk melestarikan kesenian daerah saja, tetapi juga untuk melakukan regenerasi kelestarian kebudayaan secara umum," terang Sutrisno.

Adapun ketujuh tari itu antara lain Tari Gambyong Kusumo, tari Batik, Kukilo, Srimpi Pandelori, Gatut Kaca Antasena, Adanenggar Kelasworo dan Tari Wireng Situbondo. Selain pertunjukan tari, juga akan ada pementasan wayang bocah dengan lakon wahyu cakraningrat.

Sutrisno menambahkan, semua tari yang ditampilkan dalam sajian seni MPA merupakan karya cipta dari KGPAA Mangkunegoro VII dan semua tari memiliki arti dan makna. Ia mencontohkan, tari Gambyong Retno Kusumo menggambarkan putri kerajaan yang anggun dan pandai menari.

Kata Retno berarti emas, sedangkan kata Kusumo adalah bunga. Sehingga jika diartikan semua tari Gambyong Retno Kusumo ini adalah gadis yang sedang tumbuh bagaikan bunga yang harum dan bersinar bagaikan emas. Tarian ini digunakan sebagai penyambut tamu yang hadir pada perhelatan istana. Tari ini dipentaskan oleh 9 siswa sanggar Tari Soerya Soemirat.

Pada hari Jumat (9/5) akan disajikan Tari Gambyong Retno Kusumo, Batik dan Tari Kukilo, sedang pada Sabtu (10/5) akan ditampilkan Tari Srimpi Pandelori, Gatut Kaca Antasena, Adanenggar Kelasworo dan Tari Wireng Situbondo.

Sementara itu, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Ipung Saryoko menambahkan, MPA 2014 adalah sebagai salah satu cara Pemkot Solo dalam melestarikan kebudayaan khususnya tari.

"Selama ini banyak masyarakat yang kurang memperhatikan keberadaan tari tradisional. Sehingga melalui kegiatan itu bisa mengembalikan serta kesadaran masyarakat dalam melestarikan tari," ujarnya. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengulik Makna Tari Tradisi Ketuk Tilu Asli Jabar, Ada Ronggeng 'Penghubung' Roh Leluhur
Mengulik Makna Tari Tradisi Ketuk Tilu Asli Jabar, Ada Ronggeng 'Penghubung' Roh Leluhur

Tarian tradisional Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata memiliki makna sangat mendalam.

Baca Selengkapnya
Tari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi
Tari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi

Selain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Tari Tradisional Adalah Tari yang Berasal dari Daerah, Berikut Ciri-ciri dan Jenisnya
Tari Tradisional Adalah Tari yang Berasal dari Daerah, Berikut Ciri-ciri dan Jenisnya

Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Kesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.

Baca Selengkapnya
Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya
Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya

Tari tradisional memiliki ciri khas yang menunjukkan identitas dan keunikan dari daerah asalnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Tarian Keurseus, Ajarkan Sopan Santun Ala Bangsawan Sunda Zaman Dulu
Kisah Tarian Keurseus, Ajarkan Sopan Santun Ala Bangsawan Sunda Zaman Dulu

Tarian ini mengajarkan sopan santun ala bangsawan Sunda.

Baca Selengkapnya
Melihat Warna-Warni Tradisi dan Budaya Banyuwangi dalam Festival Kuwung
Melihat Warna-Warni Tradisi dan Budaya Banyuwangi dalam Festival Kuwung

Festival Kuwung yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2024 ini disambut antusias oleh ribuan warga.

Baca Selengkapnya
Festival Tanjong Penajo Telah Dimulai, Jadi Destinasi Wisata Budaya Baru PPU
Festival Tanjong Penajo Telah Dimulai, Jadi Destinasi Wisata Budaya Baru PPU

Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU) resmi membuka Festival Tanjong Penajo di Rumah Adat Rekan Tatau, Selasa (29/10/2024) malam.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Topeng Kemindu, Jejak Akulturasi Jawa di Kesultanan Kutai
Mengenal Tari Topeng Kemindu, Jejak Akulturasi Jawa di Kesultanan Kutai

Dahulu, tarian ini hanya dimainkan oleh kalangan tertentu. Namun kini tarian ini boleh dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di luar keraton

Baca Selengkapnya
Uniknya Tari Sulintang dari Jawa Barat, Gabungkan Kebudayaan dari 3 Negara
Uniknya Tari Sulintang dari Jawa Barat, Gabungkan Kebudayaan dari 3 Negara

Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.

Baca Selengkapnya
Cara Berdakwah Sunan Muria, Gunakan Kesenian hingga Tradisi Budaya
Cara Berdakwah Sunan Muria, Gunakan Kesenian hingga Tradisi Budaya

Terdapat beberapa ajaran Sunan Muria yang masih dilestarikan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Belajar dari Kampung Seni Yudha Asri di Serang, Warga Kompak Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
Belajar dari Kampung Seni Yudha Asri di Serang, Warga Kompak Jaga Alam dan Lestarikan Budaya

Ini tercermin dari mudahnya menemukan ikon khas adat Sunda seperti seni musik angklung, rampak bedug sampai tradisi ngaruwat bumi

Baca Selengkapnya