7 Warga Disambar Petir, 4 Meninggal Dunia
Merdeka.com - Tujuh warga Simalungun, Sumut, disambar petir. Empat di antaranya meninggal dunia.
Berdasarkan informasi dihimpun, Kamis (23/5), sambaran petir terjadi di perladangan warga di Desa atau Nagori Hutaraja, Kecamatan Purba, Simalungun, Selasa (21/5) sore. Ketujuh petani itu tersambar petir saat berteduh di salah gubuk di ladang itu.
Tujuh orang itu tersambar petir diketahui setelah salah seorang anak korban berupaya mencari bantuan ke permukiman. Setelah mendapat kabar, warga langsung berupaya memberikan pertolongan.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Mengapa banyak orang tersambar petir di Danau Cilala? Menurut warga sekitar, peristiwa tersebut tidak sekali dua kali terjadi namun selalu memakan korban. Biasanya, peristiwa terjadi ketika hujan lebat dan terdapat pengguna roda dua yang melintas lalu berteduh di pinggir danau.
-
Apa yang terjadi pada tubuh orang yang tersambar petir? Petir menghantarkan tegangan listrik yang sangat besar. Sambaran petir itu bisa menyebabkan ritme jantung yang berubah, gendang telinga pecah, pernapasan tak stabil, dan luka bakar sebelum akhirnya tewas.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
"Orang kampung berbondong-bondong menyelamatkan dengan cara ditanam hingga leher tinggal kepala," kata Ramahon Damanik, Pangulu Nagori (Kepala Desa) Hutaraja.
Meski warga telah berupaya menanam korban dan membawa ke rumah sakit, namun empat orang tidak dapat diselamatkan. Sementara tiga lainnya selamat, dan kondisinya dikabarkan telah membaik.
Empat orang yang meninggal dunia masing-masing: Herbin Sirait (50) dan Hasudungan Sirait (20), Prisman Purba (18), dan Rameiyana Damanik (15). Mereka rencananya dimakamkan petang ini.
Sementara Camat Purba, Lince Hotmaida Simamora mengimbau agar warga lebih berhati-hati saat ke ladang, terutama di tengah cuaca ekstrem belakangan ini.
"Saya mengimbau warga Nagori Hutaraja untuk tidak berlama-lama di ladang. Kalau sudah hujan jangan tunggu-tunggu lagi, supaya jangan terulang kejadian menyedihkan di Nagori Hutaraja ini," imbaunya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaKetiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaSaat memindahkan tenda tersebut bagian ujungnya tersentuh kabel listrik tegangan tinggi milik PLN.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaKebakaran sudah berhasil dipadamkan dan sedang dalam tahap pendinginan
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaEmpat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca Selengkapnya5 orang petani dikabarkan meninggal dunia akibat tersambar petir saat sedang berteduh di sebuah pondok.
Baca Selengkapnya