7 WN China diduga jadi korban penyelundupan orang oleh 3 ABK
Merdeka.com - Kepolisian Perairan Polda NTT menyerahkan tujuh warga negara asing berkewarganegaraan China kepada pihak Imigrasi Kupang. Mereka diketahui setelah kapalnya terdampar di perairan Kabupaten Kupang pada 14 Juni lalu.
"Ketujuhnya sudah kami serahkan kepada pihak imigrasi Kupang karena hak ini berkaitan dengan warga negara asing," kata Kepala Subdit Penegakan Hukum Ditpolair Polda NTT AKBP Wahyudi dilansir dari Antara, Sabtu (23/6).
Sebelumnya, pada 14 Juni lalu Polisi Perairan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur mengamankan tujuh warga negara asing (WNA) asal China yang terdampar di wilayah perairan selatan Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Ketujuh warga negara China itu masing-masing Wu Zheng Yin, Fang Min, Chen Chunlin, Fu Zedong, Liangyi Hu, Yin Guoguang dan Zheng Minyang.
Keberadaan mereka di Pantai Salupu Di Kabupaten Kupang itu diketahui saat Polair Polda NTT melaksanakan patroli rutin.
Wahyudi menyatakan bahwa, kelanjutan proses dari ketujuh WNA itu sepenuhnya diserahkan kepada pihak imigrasi Kupang. Oleh karena itu masalah deportasi akan diserahkan kepada instansi tersebut.
"Saat ini prosesnya tetap berjalan, karena memang ada tiga ABK yang membawa tujuh WNA itu sudah melarikan diri," kata Wahyudi.
Wahyudi mengatakan bahwa kemungkinan tiga ABK itu terlibat kasus penyelundupan orang. Karena itu kasus ini juga sudah dilimpahkan ke Satgas People Smuggling Polda NTT untuk diselidiki.
"Polair dan Satgas People Smuggling saat ini tengah terus mencari tahu ketiga orang itu. Kami menduga ketiga orang ABK itu berasal dari Makassar," katanya.
Hal ini karena pertama kali menyewa kapal untuk berlayar, dimulai dari Makassar.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat hendak berlayar ke Australia, mereka langsung ditangkap petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah NTT.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaKetiganya ditangkap di perairan sebelah Selatan Pulau Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Minggu (26/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).
Baca Selengkapnya