70 Persen Penderita Covid-19 di Sumsel Orang Kaya, Pasien Sembuh Terus Meningkat
Merdeka.com - Sekitar 70 persen pasien positif Covid-19 di Sumatera Selatan diketahui berasal dari kalangan menengah ke atas. Sementara pasien sembuh dari penyakit itu kian meningkat.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel Yusri mengungkapkan, dari hasil pemetaan di Sumsel, kebanyakan penderita merupakan dari kalangan berada, terutama yang rutin melakukan perjalanan ke luar daerah. Mereka diketahui positif setelah mengeluhkan sakit dan ditangani tim medis.
"Ya untuk data di Sumsel seperti itu karena mobilitas mereka tinggi," ungkap Yusri, Senin (11/5).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Ketika pulang ke Sumsel, kata dia, orang-orang tersebut menularkan virus itu ke orang sekitar terutama keluarga dan rekan kerja. Hal inilah menjadi cluster penularan baru sehingga digolongkan dalam transmisi lokal.
"Orang-orang yang kontak langsung akan ditracing dan dilakukan pemeriksaan. Itu salah satu cara memutus penyebaran," ujarnya.
Terkait pelonggaran transportasi yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan, Yusri berdampak pada penerapan pembatasan fisik. Tes polymerase chain reaction (PCR) yang diberlakukan di posko perbatasan tidak akan efektif mencegah penularan.
"Yang kita masih bingung pusat kepada daerah minta kalau bepergian harus dilakukan PCR. Ini sulit diterjemahkan, kita bingung menerapkannya," kata dia.
Karena itu, dirinya meminta diperlukan kebijakan atau setidaknya jalan keluar agar tim daerah dapat melakukan fungsinya dengan baik dalam memutus rantai penyebaran virus Corona.
"Karena PCR tidak bisa instan keluar hasilnya, tes sekarang hasilnya baru keluar beberapa hari, orangnya sudah ke mana tidak diisolasi. Kami juga pusing," tuturnya.
Pasien Sembuh Meningkat
Dalam dua hari terakhir tidak terjadi penambahan pasien positif Covid-19 di Sumsel. Peningkatan justru terjadi pada kasus pasien terkonfirmasi negatif atau pasien sembuh.
Pada 10 Mei 2020 kemarin, tercatat ada delapan pasien positif yang dinyatakan sembuh dan diperkenankan pulang, yakni tujuh dari Palembang dan satu berasal dari Ogan Ilir.
Hari ini, pasien sembuh kembali bertambah sembilan orang sehingga total di Sumsel berjumlah 64 orang. Sedangkan pasien positif masih berada di angka 278 kasus.
"Alhamdulillah dua hari ini tidak ada tambahan pasien terkonfirmasi positif baru. Yang ada justru pasien sembuh, hari ini ada sembilan pasien," kata dia.
Saat ini petugas medis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang masih memeriksa 1.163 sampel. Sampel itu didapat dari orang tanpa gejala, orang dalam pemantauan, dan pasien dalam pengawasan.
"Sejauh ini sudah ada 1.701 sampel diperiksa, 278 sampel positif dan 260 negatif. Mudah-mudahan sampel yang masih diperiksa hasilnya juga negatif," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaGeliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya