70 Tim koding di Bandung, lomba buat aplikasi lacak korban asap
Merdeka.com - Komunitas Code4Nation kembali menggelar kompetisi software untuk kali kedua pada tahun ini. Bertajuk Hackaton Merdeka 2.0, sebanyak 70 tim turut berpartisipasi bersaing membuat aplikasi terbaik versi panitia. Para peserta kali ini diberi dua pilihan; menciptakan aplikasi soal data kependudukan dan lacak korban kabut asap.
Dipusatkan di Gedung IDeX Telkom, Jalan Gegerkalong Hilir, Kota Bandung lomba ini akan bergulir pada 24-25 Oktober 2015. Peserta yang hadir berasal dari kalangan mahasiswa maupun profesional.
"Event ini sebenarnya serentak digelar di 28 kota di Indonesia. Yang pesertanya mencapai 1.700 orang atau sekitar 645 tim," kata Humas Code4Nation, Marina Kusumawardhani, di lokasi, Sabtu (24/10). Satu tim rata-rata terdiri dari dua hingga empat orang.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Aplikasi apa yang dikeluarkan Polri? ASSDM Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan diluncurkannya aplikasi tersebut untuk memfasilitasi personel polri yang akan mengikuti tes IELTS dalam rangka beasiswa LPDP serta tes pendidikan pengembangan.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Bagaimana cara mencegah dampak polusi udara? Untuk mencegah atau mengurangi dampak polusi yang telah disebutkan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, seperti: • Menghindari paparan polusi udara sebisa mungkin.
Isu kependudukan atau civil centric dipilih hal tersebut masih dinilai cukup lemah. Salah satunya seperti pengaplikasian pembuatan KTP dan Akta Kelahiran yang masih rumit. Platform aplikasinya yang dihasilkan bisa untuk mobile atau web, serta berbasis SMS.
"Isu ini-kan masih lemah. Makannya kami angkat. Jika menang Pak (Presiden) Jokowi memang apresiasi hasil pemenang dan langsung dihubungkan dengan kementerian terkait," terangnya.
Selanjutnya materi tentang asap kabut pekat yang terjadi di Pulau Sumatera dan Kalimantan turut diusung dalam kompetisi tersebut. Harapannya aplikasi untuk deteksi dini pemerintah dan unsur terkait guna gerak cepat mengevakuasi masyarakat agar tak menjadi korban bahaya asap mematikan.
"Ada isu urgent dari Kementerian Polhukam yaitu evakuasi asap. Peserta lomba bisa memilih, mau membuat aplikasi data kependudukan atau asap," terangnya.
Setiap kota lanjut dia, akan diambil dua tim terbaik untuk bersaing di Jakarta. "Final nanti akan digelar di Jakarta pada 28 Oktober," jelasnya.
Hackathon Merdeka 2.0 mengusung semangat Merdeka Dengan Kode (MKD). Kompetisi tersebut didukung Telkom dan Indigo Inkubator. Dengan berkesinambungan digelarnya ajang tersebut diharapkan dapat menjadi pemersatu ahli TI Indonesia sehingga semakin banyak talenta yang berkontribusi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaBNPB mengerahkan helikopter water booming sebagai upaya pemadaman yang terus dilakukan hingga hari kesembilan musibah kebakaran di TPA Sarimukti.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaSistem peringatan dini ini mampu mendeteksi kualitas udara yang buruk.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gerak cepat panggilan 112 turut dirasakan oleh seorang driver ojek online, Komarudin Hendrik.
Baca SelengkapnyaDilihat dari sumber kebakarannya, sebanyak 74,4 persen musibah tersebut diduga akibat korsleting.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaPrioritasnya yakni permukiman warga yang memang kerap dilanda kebakaran akibat arus pendek listrik.
Baca Selengkapnya