700 KK Harus Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Tapanuli Tengah
Merdeka.com - Korban banjir bandang di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, Rabu (29/1), diperkirakan bertambah. Setelah 3 korban meninggal dunia ditemukan, tim gabungan masih mencari 3 warga yang hilang akibat peristiwa itu.
Sekretaris BPBD Tapteng, Agus Haryanto, mengatakan tiga korban yang hilang merupakan warga Desa Sijungkang, Kecamatan Andam Dewi. Mereka merupakan satu keluarga.
"Rumah mereka tertimbun longsor, jumlah yang tertimbun 4 orang. Seorang di antaranya sudah ditemukan," kata Agus.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
-
Kenapa banjir bandang membuat jalan lumpuh? Banjir bandang tersebut menyebabkan air Sungai Tuntang meluap dan sejumlah jalan lumpuh tergenang banjir.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
Sebelumnya, Koordinator SAR Sibolga, Hari Susanto, mengatakan korban yang sudah ditemukan bernama Bismar Marpaung (50), ASN Pemkab Tapteng. Pria ini ditemukan tertimbun lumpur.
Pencarian para korban yang hilang cukup terhambat karena jalur transportasi ke desa itu terputus. Banjir bandang disertai tanah longsor itu juga menggerus tepian sungai dan jembatan, sehingga memutus akses ke Desa Sijungkang.
"Kita terpaksa menggunakan alat seadanya untuk mencari korban yang hilang," papar Hari.
700 KK Mengungsi
Dua korban meninggal dunia juga ditemukan di Kecamatan Barus, Tapteng. Pasangan suami istri, Aswir Tanjung dan Idwarnisyah (55), terseret banjir bersama mobil yang mereka gunakan. Jenazah keduanya telah ditemukan dan dievakuasi.
Agus mengatakan, ada 5 kecamatan di Tapteng yang terdampak banjir ini. Kecamatan Barus yang terparah.
"Saat ini ada 700 KK yang mengungsi. Pengungsi membutuhkan sandang, pangan, pakaian sekolah, kebutuhan anak bayi," ucap Agus.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaLongsor yang menewaskan hampir 700 orang itu juga mengakibatkan lebih dari 1.200 orang kehilangan tempat tinggal.
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca SelengkapnyaBanjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
Baca SelengkapnyaProses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca Selengkapnya