72 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Perusakan Bendera di Asrama Mahasiswa Papua
Merdeka.com - Polisi terus mendalami kasus dugaan pengerusakan bendera di Asrama Mahasiswa Papua Jalan Kalasan No 10, Surabaya. Penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya pun sudah memeriksa 72 orang saksi.
72 orang saksi itu terdiri dari mahasiswa, masyarakat sekitar dan saksi-saksi lain yang diperoleh di TKP. Selain itu, penyidik juga tengah melakukan pemeriksaan CCTV yang diperoleh pada saat kejadian, yakni tanggal 15 hingga 17 Agustus.
"Kami juga tengah mengupayakan atau mencari saksi-saksi lainnya untuk bisa menambah alat bukti yang ada. Yang pasti, sampai saat ini kita masih mendalami mudah-mudahan lebih jelas tentang siapa yang telah merusak bendera tersebut," jelas Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho saat dikonfirmasi, Jumat (30/8).
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam pemotretan? Beginilah penampilan Tyas Mirasih dan Tengku Tezi dalam sesi pemotretan terbaru mereka bersama MORDEN.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
Ditanya terkait detail pengerusakan bendera tersebut, Sandi mengatakan bahwa bendera itu ditemukan masih terpasang, tapi tiangnya sudah bengkok menjadi tiga, dan kondisinya ditemukan berada di selokan depan Asrama.
"Jadi berdasarkan keterangan saksi-saksi, setelah pulang salat Jumat mengetahui bahwa bendera sudah tidak berdiri lagi di depan asrama kemudian dicermati lebih jauh, tiangnya sudah bengkok menjadi tiga dan berada di selokan," ujarnya.
Lantas, apakah ada oknum yang sengaja melakukan pengrusakan bendera tersebut? Sandi menegaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, ada seseorang yang telah membengkokkan tiang bendera tersebut.
"Ini yang akan terus kami dalami. Penyidik juga terus mengumpulkan saksi-saksi dan barang bukti untuk mengungkap kasus ini. Sementara itu dulu ya," tandasnya.
Sebelumnya, Polrestabes Surabaya sudah memanggil lima orang saksi dari Organisasi Masyarakat (Ormas) terkait dugaan pengrusakan bendera di Asrama Mahasiswa Papua Jalan Kalasan No 10, Surabaya.
Kelima orang itu, diketahui bernama Tri Susanti alias Mak Susi alias Susi Rohmadi dari (FKPPI), Dj Arifin dan Arukat Djaswadi dari (Sekber Benteng NKRI), Basuki dari (Pemuda Pancasila), serta Agus Fachrudin alias Gus Din dari (Wali Laskar Pembela Islam Surabaya).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik dan tim resmob numbay sedang melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaBuntut video itu, enam orang remaja diperiksa kepolisian.
Baca SelengkapnyaSekitar tiga hari tim dari Komnas HAM berada di Semarang untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi dan korban.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaDiketahui, kasus yang dilaporkan RE (16) pada Januari 2024 dan ditangani Polres Metro Jakarta Selatan ini telah naik ke tahap penyidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca Selengkapnya