7.275 Jiwa Terdampak Banjir di Pasuruan
Merdeka.com - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur berdampak kepada 7.275 jiwa dari 3.325 KK. Tercatat enam rumah mengalami kerusakan sedang dan satu jembatan rusak.
"Tiga Titik tanggul sungai jebol dan kurang lebih 137 hektare lahan pertanian terendam banjir dengan tinggi muka air 30-150 sentimeter," jelas Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Rabu (9/3).
Abdul menyampaikan, berdasarkan laporan kaji cepat Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, banjir telah berangsur-angsur surut. Warga mulai membersihkan sisa lumpur akibat banjir dengan alat seadanya.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Meskipun banjir berangsur surut, namun hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Pasuruan dan sekitarnya hingga Jumat (11/3). Perkiraan ini disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Antisipasi Bencana Susulan
Abdul kembali mengimbau kepada seluruh unsur pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan, hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.
Untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai dapat melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam. Masyarakat juga diharapkan agar selalu memperhatikan kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi.
Diberitakan sebelumnya, Sungai Lawean dan Rejoso di Kabupaten Pasuruan meluap pada Jumat (4/3) sore. Tercatat empat desa terdampak banjir yaitu Kecamatan Nguling meliputi Desa Nguling, Desa Penunggul dan Desa Mlaten. Kemudian pada Kecamatan Winongan meliputi Desa Winongan Lor.
"Banjir terjadi pascahujan dengan itensitas tinggi yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Pasuruan," kata Abdul Sabtu (5/3).
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca Selengkapnya