733.000 Hektare Hutan di Sumsel Rusak, Gubernur Deru Sebut Gara-Gara Minimnya Polhut
Merdeka.com - Sebanyak 733.000 hektare hutan di Sumatera Selatan dalam kondisi rusak. Kerusakan disinyalir lantaran tak optimalnya pengawasan karena minimnya polisi hutan (polhut).
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kehutanan Sumsel Pandji Tjahjanto mengungkapkan, banyak faktor yang menyebabkan rusaknya hutan, seperti perambahan ilegal, perkebunan, pertanian, dan lainnya. Banyak masyarakat membuka hutan untuk menanam karet, kopi, dan durian.
"Padahal hutan itu bukan milik mereka atau ilegal. Dalam catatan kami ada 733.000 hektare hutan yang rusak, salah satunya karena dijadikan tanaman produktif," ungkap Pandji, Kamis (7/1).
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Kenapa Mentan minta tambahan lahan tanam di Kalimantan Selatan? “Saya butuh 500 ribu hektar tambahan untuk perkuat stok beras nasional yang diperkirakan menghasilkan gabah 3 juta ton dan beras 1,5 juta ton. Ini adalah perintah Bapak Presiden. Dan di Kalimantan Selatan kita minta 100 ribu hektar. Dan saya minta ada 3.000 hektar di Barito Kuala,“ tambahnya.
-
Apa yang diminta Kemnaker kepada pemerintah? Anggota Komisi IV DPR, Alimin Abdullah meminta pemerintah menaikan anggaran sektor pertanian.
-
Siapa yang minta tambah anggaran? Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta tambahan anggaran sebesar Rp25,01 triliun dalam APBN 2025.
-
Apa saja yang diusulkan ke Kemenpan-RB? Anas menyebut proses pengumuman sempat tertunda karena beberapa kementerian dan lembaga belum menyampaikan formasi yang diperlukan.
-
Kenapa Kementerian ATR/BPN meminta Pemda aktif? “Oleh sebab itu, kami mohon bantuan dari Pemda untuk memberikan dokumen-dokumen...
Untuk mengatasi kerusakan hutan, pihaknya melakukan penanaman kembali sebanyak 16.000 hektare pada 2019. Kemudian, menggerakkan program perhutanan sosial sejak 2015 agar hutan kembali baik.
"Luas hutan sosial di Sumsel ada 124.000 hektare, ada 27.000 kepala keluarga yang menggantungkan hidup di sana," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menilai kerusakan hutan salah satunya karena minimnya personel Polhut di wilayah itu. Dampaknya pengawasan tidak maksimal sehingga pelaku leluasa merusak hutan.
"Memang jumlah Polhut sangat minim, itu pun sudah memasuki masa pensiun. Padahal pengawasan secara ketat perlu dilakukan," kata dia.
Deru meminta pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada daerah untuk menambah polhut menggunakan APBD.
"Mestinya jadi perhatian pemerintah pusat, personelnya harus ditambah. Bila perlu kami diizinkan kami merekrut sendiri," ujarnya.
Deru juga meminta masyarakat yang mengelola hutan sosial, ada, dan tora untuk menjaga hutan di lingkungannya. Jangan sampai hutan ditelantarkan bahkan diperjualbelikan.
"Perlu dijaga dan dikelola. Jangan sampai jadi hutan alang-alang dan terbakar ketika musim kemarau," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI ikut berkomitmen membantu pemerintah menjaga kawasan hutan Indonesia yang luasnya mencapai 125 juta hektare.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaSalah satu permasalahan di Kemenhut adalah pencegahan kebakaran hutan demi kepentingan perorangan atau kelompok.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaRakor digelar karne saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPermasalahan ini harus diselesaikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mamastikan program optimasi lahan atau Oplah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berjalan lancar.
Baca Selengkapnya"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca Selengkapnya