74 Dari 130 peluru bersarang di kepala orangutan yang mati di Kaltim
Merdeka.com - Tim medis gabungan merampungkan proses autopsi orangutan jantan di Kalimantan Timur yang mati mengenaskan, sejak Selasa (6/2), hingga dini hari tadi. Hasilnya, ditemukan 130 peluru senapan angin, 19 luka menganga, telapak kaki kiri hilang hingga 2 mata buta akibat peluru bersarang di sekitar mata.
Autopsi berjalan 4 jam, yang dilakukan di RS Pupuk Kaltim Bontang itu, juga dihadiri Polres Bontang, Polres Kutai Timur, tim Centre for Orangutan Protection (COP) dan juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Hasil rontgen, ditemukan sedikitnya 130 peluru senapan angin yang bersarang 74 butir di kepala, 23 butir di tangan kiri dan kanan, 16 butir di kaki kiri dan kanan, dan 17 peluru di dada.
-
Dimana kelapa sawit digunakan sebagai bahan baku makanan? Selain minyak goreng, kelapa sawit juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan, seperti margarin, mentega, keju, susu, cokelat, selai, dan lain-lain.
-
Apa saja nutrisi penting di nanas? Buah ini mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, seperti vitamin C, mangan, dan serat, yang mendukung sistem kekebalan tubuh, kesehatan tulang, dan pencernaan.
-
Bagaimana cara susu nabati mempengaruhi usus? Zat tambahan tersebut berpotensi mengubah komposisi bakteri usus dan memicu peradangan. Seperti diketahui ketahui, peradangan kronis dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker.
-
Dimana kelapa sawit pertama kali ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
-
Dimana kelapa parut disimpan? Simpan dalam Wadah Kedap Udara
-
Siapa yang membawa kelapa sawit ke Indonesia? Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
"Tapi, tim autopsi hanya mampu mengeluarkan 48 butir," kata Manajer Perlindungan Habitat Center for Orangutan Protection (COP) Ramadhani, kepada merdeka.com, Rabu (7/2) pagi.
Autopsi orangutan ©2018 Merdeka.com
Hasil autopsi lainnya yang mencengangkan adalah kondisi 2 mata orangutan yang buta, disebabkan sejumlah peluru yang bersarang di kedua mata, juga ditemukan adanya lubang 5 milimeter di pipi kiri, gigi taring bawah di sebelah kiri juga patah.
"Ada 19 luka terbuka yang masih baru, diperkirakan akibat benda tajam. Sementara, telapak kaki kirinya juga tidak ada dan itu adalah luka lama," ujar Ramadhani.
Masih dari hasil autopsi, di bagian testis sebelah kanan, juga ditemukan luka sayatan dan mengakibatkan infeksi, lebam di paha kiri, dada kanan dan tangan kiri yang diperkirakan akibat benda tumpul.
"Sedangkan di dalam usus besarnya, ada 3 biji buah kelapa sawit dan lambungnya, juga berisi buah nanas," ungkap Ramadhani.
Dijelaskan, 130 butir peluru senapan angin yang bersarang di bayi orangutan itu, terbanyak dalam sejarah konflik antara Orangutan dan manusia, di Indonesia.
"Penyebab kematiannya, sementara diperkirakan akibat adanya infeksi akibat luka lama maupun luka baru. Lemahnya penyelesaian kasus, dan minimnya kesadaran masyarakar, menjadikan kasus ini terus berulang," tegas Ramadhani.
Masih disampaikan Ramadhani, COP berkoordinasi bersama kepolisian dan KLHK, agar kasus ini bisa segera terungkap. Menilik, pengalaman 2 pekan lalu, kejadian serupa juga terungkap oleh Polda Kalteng dan Bareskrim Polri.
"Semestinya kasus ini menjadi hal yang memalukan bagi kita semua, di tengah upaya pemerintah, melakukan strategi dan rencana aksi konservasi orangutan secara nasional," demikian Ramadhani.
Diketahui, Orangutan usia remaja, ditemukan warga terdesak dan terlihat merintih kesakitan di areal Taman Nasional Kutai (TNK) kawasan Desa Teluk Pandan, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Sabtu (3/2). Kondisinya yang memburuk, mengakibatkan kematian Orangutan itu, Selasa (6/2) dini hari kemarin, sekira pukul 01.55 Wita, saat berada di Balai TNK di kota Bontang. Ditemukan banyak luka di badannya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaSalah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.
Baca SelengkapnyaVideo seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaSelain memiliki panjang yang fantastis, perut ular ini terlihat mengembang besar seolah baru saja menelan mangsa.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca SelengkapnyaKorban tak sempat lagi menyelamatkan diri lantaran keburu diserang gajah-gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaViral video seorang pawang yang menabok ular kobra hingga membuat ular tersebut ketakutan dan mundur teratur.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaBuaya dengan panjang hampir 2 meter jadi makanan terakhir ular piton raksasa.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi, diserang beruang. Korban sempat bertarung dengan binatang buas itu hingga terluka parah.
Baca Selengkapnya