75 Peserta Tes CPNS Diduga Curang, BKD Sulsel Tunggu Surat Kemenpan RB
Merdeka.com - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah mendapatkan kabar mengenai 75 peserta berbuat curang saat tes SKD CPNS di Kabupaten Enrekang, Luwu Utara, dan Sidrap. Namun mereka belum mendapat perintah dan informasi resmi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) terkait kejadian itu.
Kepala BKD Sulsel Imran Jauzy mengaku pihaknya belum turun untuk meminta klarifikasi BKD di tiga kabupaten tersebut terkait temuan Kemenpan-RB itu. Mereka masih menunggu surat resmi dari pemerintah pusat.
"Belum, karena belum resmi toh. Tapi ada suratnya bahwa terjadi kecurangan ini, ini ditangani oleh siapa, sekian orang, kita turun," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (29/10).
-
Siapa yang mengungkapkan alasan penundaan rekrutmen CPNS? 'Jadi kenapa ini agak terlambat? Karena ada beberapa kompeten, itu kan masih kita kejar supaya mengusulkan formasi ke kami,' jelas dia.
-
Kenapa rekrutmen CPNS tertunda? Anas menjelaskan, penundaan ini disebabkan oleh sejumlah kementerian Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah yang belum mengirimkan usulan formasi ke pihaknya.
-
Kapan pengumuman hasil SKD CPNS 2024 diumumkan? Pengumuman hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 sudah mulai bisa dicek sejak hari Minggu, 17 November 2024.
-
Bagaimana cara mengecek hasil SKD CPNS 2024? Untuk mengecek pengumuman hasil SKD CPNS BKN 2024 dapat melalui tiga cara, yaitu pada portal SSCASN, pengumuman BKN tiap instansi, dan laman sertifi-CAT BKN.
-
Kapan Pj Gubernur Sulsel kunjungi Bantaeng? Pj Gubernur Provinsi Sulsel, Bahtiar Baharuddin, didampingi Pj Ketua TP PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bantaeng ke-769, yang digelar melalui Rapat Paripurna DPRD Bantaeng, Kamis, 7 Desember 2023.
-
Bagaimana Pemprov DKI cek penerima KJMU? Selanjutnya, terhadap sisa 18.271 penerima KJMU juga bakal dilakukan verifikasi langsung di lapangan. 'Terhadap sisa plus minus 18.271 orang akan dilakukan verifikasi lapangan bersama dengan tim gabungan, baik dari Disdik, Dinsos, juga kewilayahan, untuk memastikan ketepatan sasaran. Jadi tadi berdasarkan data, kami akan cek langsung ke lapangan,' terangnya.
Imran mengatakan, 75 peserta CPNS itu dikabarkan ketahuan berbuat curang, tetapi pihaknya tidak bisa langsung mendiskualifikasi mereka. Ia pun tak bisa memastikan ada tidaknya keterlibatan panitia lokal atau ASN.
"Kalau sudah keluar resmi didiskualifikasi, kami panggil. Begitu juga kalau ada ASN jika terlibat akan dapat sanksi," tegasnya.
Terkait peserta yang ketahuan curang, Imran menyebut hal tersebut merupakan ranahnya Badan Kepegawaian Negara (BKN). Meski demikian, diskualifikasi pasti dilakukan bagi peserta yang berbuat curang.
"Itu ranahnya BKN, apakah akan di-blacklist atau bagaimana itu dari BKN. Tapi yang pasti itu didiskualifikasi, orang terlambat saja di-dis apalagi kecurangan," bebernya.
Imran mengaku modus kecurangan yang terjadi yakni dengan memasang remote acces dalam komputer yang dipakai saat tes SKD CPNS. Pengadaan komputer untuk pelaksanaan tes SKD CPNS meamang dilakukan oleh daerah.
"Alat itu nanti dikendalikan dari luar, jadi orang yang ikut itu cuma duduk manis saja. Itu ketahuannya kalau disuruh pindah itu anak dan enggak mau pindah, dicurigai toh," kata dia.
Imran mengaku mengetahui informasi modus kecurangan setelah diberi tahu dari BKN. "Jadi yang kerjakan (soal tes SKD) itu di luar. Saya diperlihatkan oleh teman-teman BKN," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo mengungkapkan temuan kecurangan tes SKD CPNS di lima provinsi, termasuk Sulsel. Dia mengaku setidaknya ada 225 orang di lima provinsi tersebut diduga melakukan kecurangan.
"Kemenpan RB, BKN dan Panselnas (Panitia Seleksi Nasional) sedang membahas strategi untuk mendiskualifikasi peserta yang curang, tanpa membuat gaduh," ujarnya.
Untuk di Sulsel, diduga 75 orang melakukan kecurangan. Mereka tersebar di empat titik, antara lain titik lokasi Mandiri Pemerintah Kabupaten Enrekang (Aula Kantor Bupati Enrekang) berjumlah 5 orang, serta 62 peserta di Tilok Mandiri Pemerintah Kabupaten Sidrap (Ruang Pola Kantor Bupati Sidenreng Rappang).
Kemudian, masing-masing 4 peserta tes di Tilok Mandiri Pemerintah Kabupaten Luwu (Aula Lagaligo Kantor Bupati Luwu), dan Tilok Mandiri Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar). (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini terjadi akibat terlambatnya keluar rekomendasi dari Bawaslu.
Baca SelengkapnyaKetua Timsel KPU 4 kab/kota di Jambi Aswari menampik bahwa dia tidak melibatkan sekretaris dan anggota dalam rapat pleno.
Baca SelengkapnyaBKN mengimbau bagi instansi yang sudah mendapatkan hasil pengolahan nilai agar segera mengumumkan kelulusan peserta seleksi PPPK.
Baca SelengkapnyaProses rekapitulasi perolehan suara pemilihan DPR Dapil Sulawesi Tengah berlangsung panas pada Sabtu 16 Maret 2024
Baca SelengkapnyaLaporan mengenai dugaan kecurangan terus mengalir. Beberapa laporan ditindaklanjuti karena dianggap memenuhi kriteria yang ada.
Baca SelengkapnyaTotal pelamar yang diterima di Kemenag sebanyak 59 peserta dari 68 formasi yang tersedia.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengingatkan untuk selalu memastikan keaslian surat dari BKN dengan scan QR yang ada pada surat BKN.
Baca SelengkapnyaBawaslu Sulsel menemukan 200 ribu lembar surat suara pemilu tidak sesuai spesimen saat pencetakan di dua perusahaan, yakni PT Adi Perkasa dan Fajar Grafika.
Baca SelengkapnyaTes SKD CPNS akan dilaksanakan dengan berbasis Computer Assisted Test atau CAT BKN di 304 titik lokasi atau Tilok dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKPU pun akan melakukan kajian terhadap surat permohonan pergantian caleg.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, kata Idham, KPU belum dapat mengonfirmasi kebenaran surat suara yang sudah tercoblos lebih dulu itu.
Baca SelengkapnyaMasih ada sejumlah Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dari berbagai instansi yang belum memfinalisasi formasi CPNS maupun PPPK untuk perekrutan tahun ini.
Baca Selengkapnya