8 Anggota kelompok begal Bule dan Baron dibekuk Polres Metro Bekasi
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, begal yang beraksi di wilayah Cikarang sejak bulan lalu mulai meresahkan masyarakat.
"Tapi kami tidak tinggal diam. Sudah delapan orang yang kami tangkap," kata Asep, Selasa (17/1).
Delapan orang tersangka begal itu terbagi dalam dua kelompok. Yakni kelompok Baron cs dengan tiga anggotanya, As, An, dan C. Kelompok ini biasa beroperasi menggunakan senjata tajam.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana para begal itu mencoba untuk menghentikan mobil wanita tersebut? Begal tersebut meminta pemobil keluar dan turun dengan dalih bahwa ada masalah pada ban mobil yang dikendarainya.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
"Pelaku tidak segan melukai korban menggunakan senjata tajam. Modusnya mepet, membacok, lalu merampas," kata Asep.
Sedangkan satu kelompok berbeda yang ditangkap ialah komplotan K alias Bule, dengan anggotanya In, EM dan RH. Kelompok ini biasa beroperasi menggunakan senjata api rakitan.
"Modusnya mencari sepeda motor di parkiran, jika ketahuan pelaku menodongkan senjata api," katanya.
Ia mengatakan, dengan tertangkapnya para begal sadis tersebut diharapkan bisa memberikan jaminan kepada masyarakat di Kabupaten Bekasi. Sebab lalu lalang masyarakat di wilayahnya hampir 24 jam karena terdapat kawasan industri.
"Buruh pabrik menjadi perhatian kami, karena itu kami membentuk tim 'Keroyok Curas', artinya semua satuan melakukan penanganan. Karena kami meyakini masih ada pelaku-pelaku lain," katanya.
Misalnya Satuan Sabhara mengintensifkan patroli di tempat-tempat rawan pembegalan seperti di Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Cikarang Pusat, Cikarang Barat dan Cikarang Timur. Sedangkan anggota Babinkamtibmas gencar melakukan sosialisasi.
"Sedangkan Satuan Reskrim yang melakukan penindakan hukum kepada para pelakunya," kata dia.
Berdasarkan catatan merdeka.com, ada empat lokasi pembegalan yang dilakukan oleh kelompok Baron dalam sebulan terakhir. Semua korban dilukai dengan senjata tajam.
Pertama terjadi pada Rabu (21/12) dini hari. Seorang perempuan tomboi, Murni Kumala Sari (22) dibegal di Jalan Raya Kalimalang Desa Wangunharja, Cikarang Utara. Korban dibacok lalu sepeda motor jenis Honda CB 150 R B 3615 FPQ digasak pelaku.
Lima hari kemudian, Wakidi (57) dan Eeng Pare (58) dibacok kawanan begal ketika melintas di Jalan Raya RE. Martadinata, Kecamatan Cikarang Utara. Pelaku menggasak dua sepeda motor para korban jenis Yamaha N-Max dan Yamaha Mio
Dua hari kemudian atau (28/12) kemudian, Heru (39) menjadi korban keganasan begal ketika melintas di Kampung Luwilaban RT 1 RW 5, Desa Labansari, Kecamatan Cikarang Timur. Korban dibacok lengannya, lalu sepeda motor Honda CB 150 R B 6551 FEL digasak.
Terakhir, pelaku begal beraksi di Kampung Keramat, Desa Kedungwaringin, Kecamatan Kedungwaringin, Selasa (10/1) malam. Korbannya, Asep Darmanto (29) mengalami luka bacok di lengannya, sedangkan sepeda motor jenis Honda Vario B 416 FAO digasak pelaku berjumlah tiga orang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaTawuran maut ini berawal ketika salah satu anggota Geng Pacing Never Die mengadukan kepada temannya telah diserang oleh sekelompok orang dari Geng BOW Blok M.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaPenangkapan bermula dari laporan warga yang mencurigai aktivitas di salah satu kontrakan.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca Selengkapnya