8 Kali Beraksi, Wanita Pelaku Hipnotis Incar Perhiasan Emas di Banjarmasin Dibekuk
Merdeka.com - Polda Kalimantan Selatan berhasil meringkus pelaku kejahatan hipnotis yang telah meresahkan masyarakat di Banjarmasin.
"Pelaku seorang wanita berinisial MG (49) mengaku telah beraksi delapan kali sebelum kami tangkap pada Kamis (29/10)," terang Kasubdit 3 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel AKBP Andy Rahmansyah di Banjarmasin, Sabtu (31/10) seperti dilansir Antara.
Aksi kriminal tersangka berakhir setelah polisi memburunya berdasarkan laporan korban RS (69) warga Jalan Pramuka Komplek Kenanga I, Banjarmasin. Anggota Opsnal Jatanras Polresta Banjarmasin didukung Tim Resmob Polda Kalsel dipimpin Kanit Resmob Polda Kalsel AKP Agus Rusdi menangkap pelaku di rumahnya Jalan Pangeran Gang Rahman, Banjarmasin.
-
Apa yang dilakukan oleh pelaku hipnotis di Madura? Aksi ketiga WNA itu terekam dalam video CCTV. Sebelum menjalankan aksinya, mereka terlebih dahulu mengamati situasi di area toko. Mulanya mereka berkeliling dan melihat-lihat barang yang dijajakan di etalase. Tak berselang lama, dua orang pelaku mulai menjalankan aksi hipnotisnya dengan mendatangi meja kasir. Kedua pelaku ini berjenis kelamin perempuan, sedangkan satu lainnya pria yang berjaga di depan.
-
Dimana aksi hipnotis di Madura terjadi? Baru-baru ini kejadian tak mengenakkan itu menimpa karyawati toko oleh-oleh di wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
-
Bagaimana cara pelaku hipnotis di Madura menjalankan aksinya? Sembari menyerahkan satu pakaian, dan berpura-pura membayar, kedua pelaku mencoba mengecoh pegawai toko. Kejadiannya berlangsung pada Sabtu (8/7). Mengecoh pegawai toko dengan menyebut “mantra“ Menurut pegawai toko bernama Nur Aini, awalnya tidak ada gelagat yang mencurigakan dari keduanya. Para pelaku kemudian mendatangi meja kasir, dan hendak membayar belanjaannya.
-
Siapa yang menjadi korban hipnotis di Madura? Menurut keterangan penjaga toko, pelaku berjumlah tiga orang dengan ciri-ciri wajah mirip warga Timur Tengah. Mereka menjalankan aksinya pada siang bolong dengan berbagi peran.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa yang dilakukan Agen Brilink di Bantul untuk menyelamatkan korban penipuan? Pengelola agen Brilink merangkap toko klontong Susilowati menceritakan pengalamannya menyelamatkan warga yang hampir tertipu give away. Ia bahkan dengan sigap mengantar korban ke kantor polisi agar lekas sadar.
Menurut cerita korban kepada polisi, pelaku datang ke rumah berpura-pura menanyakan kontrakan. Setelah itu pelaku menawarkan pijat kepada korban dan tanpa sadar korban melepas perhiasan gelang di tangannya senilai Rp26 juta.
"Jadi diduga ini modus hipnotis atau gendam yang menyasar perhiasan yang dipakai korban wanita," kata Andy.
Hal itu dikuatkan dari pengakuan pelaku yang sudah beraksi di delapan lokasi berbeda. Di antaranya di Toko Isna Banjarbaru kalung emas 6 gram senilai Rp3 juta, Pasar Teluk Dalam Banjarmasin gelang 20 gram senilai Rp13 juta dan gelang 40 gram senilai Rp24 juta.
Selanjutnya aksi di Sungai Tabuk Kabupaten Banjar gelang 15 gram senilai Rp8 juta, di Jalan Cendrawasih Banjarmasin gelang 50 gram senilai Rp 28 juta dan Sungai Miai Banjarmasin gelang 30 gram senilai Rp16 juta.
Agar kejadian serupa tak terulang, Andy pun mengimbau masyarakat agar lebih waspada lagi terhadap segala aksi kesehatan termasuk modus hipnotis dan sejenisnya.
"Kalau ada orang tidak dikenal datang ke rumah dengan tujuan tidak jelas jangan diterima. Segera kunci pintu. Sedangkan jika bepergian terutama wanita, jangan menggunakan perhiasan berlebihan sehingga mengundang niat pelaku kejahatan," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca SelengkapnyaEnam perampok bermodus pengobatan alternatif ditangkap Polres Tasikmalaya. Seorang di antaranya perempuan.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang sayur di Kabupaten Kerinci, Sayem (62) menjadi korban kejahatan hipnotis. Uang Rp60 juta dan puluhan gram emas miliknya raib.
Baca SelengkapnyaAksi hipnotis itu dilakukan oleh 3 warga negara asing (WNA) pada siang bolong.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaSeluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Baca SelengkapnyaPolres Sambas menangkap seorang perempuan berinisial MS yang diduga melakukan penipuan dengan modus menjual lelang arisan.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaPolda Bali menelusuri maraknya kejahatan hipnotis yang dilakukan warga negara asing (WNA) di Pulau Dewata.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca Selengkapnya