8 Orang Masih Hilang, BNPB Ungkap Kendala Pencarian Korban Longsor Tapanuli Selatan
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan kendala pencarian korban tanah longsor yang masih hilang di Desa Muara Hutaraja, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Salah satu kendalanya yaitu lokasi terdampak bencana yang sulit untuk dijangkau alat berat.
"Lokasi terjadinya tanah longsor menyulitkan pencarian korban yang masih hilang. Perkembangan terkini, delapan orang masih diperkirakan hilang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/5).
Raditya mengungkapkan bahwa lokasi terdampak cukup terjal sehingga menyebabkan tim pencarian hanya bisa menggunakan peralatan seadanya. Dalam proses pencarian di lapangan, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan unsur sukarelawan menekankan keamanan di lapangan. Dia melaporkan, delapan orang masih hilang. Laporan ini dihimpun terakhir per hari Minggu (2/5) pukul 17.00 WIB.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
"BPBD Tapanuli Selatan melaporkan bahwa kondisi terdampak terjal, sehingga alat berat kesulitan dalam melakukan manuver. Tim gabungan menggunakan peralatan sederhana," ujarnya.
Sementara itu, 5 warga dinyatakan meninggal akibat bencana ini. Kelima warga tersebut saat ini telah dievakuasi ke fasilitas Kesehatan setempat. Tanah longsor di Desa Muara Hutaraja ini merusak dua rumah warga.
Berdasarkan analisis BNPB, Raditya mengatakan bahwa Kabupaten Tapanuli Selatan memang merupakan kawasan dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Totalnya ada 14 yang masuk ke dalam kategori tersebut dengan luas total kecamatan sekitar 222.903 hektar.
"Salah satunya Kecamatan Batang Toru lokasi terjadinya tanah longsor ini," katanya.
Diketahui, sebelumnya BNPB menyatakan bahwa peristiwa tanah longsor kali ini dipicu oleh beberapa hal. Salah satunya hujan dengan intensitas tinggi yang berdurasi yang cukup lama pada Kamis sore (29/4) sekitar pukul 15.00 WIB. Selain faktor cuaca, pemicu lainnya, kata Raditya, disebabkan karena struktur tanah yang labil. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaSebanyak dua kali longsor menerjang Toraja Utara hari ini.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaDelapan orang meninggal dunia tersebut berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya ditemukan selamat.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca Selengkapnya