8 Pembuat dan Pengedar Uang Dolar dan Rupiah Palsu di Tangsel Dibekuk
Merdeka.com - Polres Tangerang Selatan dan tiga Polsek jajaran, mengungkap produsen dan pengedar uang palsu dalam pecahan Dolar Amerika Serikat dan Rupiah. Dari pengungkapan itu, 1.526 lembar uang pecahan USD dan 150 pecahan uang Rp100.000 disita.
Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanudin menjelaskan, pengungkapan kasus hasil kerja sama Sat Reskrim Polres dan tiga Polsek Ciputat Timur, Pamulang dan Serpong itu, bermula dari informasi masyarakat.
"Dari informasi tersebut, Polsek Ciputat meringkus enam orang pelaku di antaranya MH (37), AS (62), AK (56) AK alias KK (42) AH (44) dan SM (54). Mereka diamankan Polisi di depan Halte UIN Jakarta," terang Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanudin dalam keterangan pers, Senin (8/2).
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Di mana uang palsu di Makassar ditemukan? Kronologi Penemuan Uang Palsu di Makassar Kasus ini dimulai dari laporan mengenai peredaran uang palsu di sekitar UIN Makassar, Kabupaten Gowa.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Bagaimana cara pelaku membuat uang palsu di Makassar? Berdasarkan hasil penelitian BI, uang palsu tersebut diproduksi dengan teknik yang sederhana, seperti menggunakan printer inkjet dan sablon biasa. Tidak ada elemen pengaman uang yang berhasil dipalsukan, seperti benang pengaman atau watermark.
Selanjutnya, dari pengungkapan di Polsek Ciputat Timur, Polsek Pamulang juga mengamankan pelaku berinisial OG (50) di wilayah Ciseeng, Kabupaten Bogor.
"Kemudian oleh Polsek Serpong diamankan pelaku RR (52) di dekat Mal WTC. Ternyata tiga pengungkapan itu, merupakan satu sindikat dalam 3 kelompok berbeda," jelas Kapolres.
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra menuturkan, para pelaku yang diamankan tersebut, mengaku belum sempat mengedarkan uang palsu baik pecahan dalam mata uang USD maupun Rupiah.
"Rencana diserbarkan di Tangerang Raya untuk Upal Rupiah. Untuk uang Dolar tidak terbatas dijual ke perorangan. Tapi belum sempat diedarkan," jelas dia.
Dari pengakuan sementara pelaku, rencananya uang Dolar dalam pecahan 100 USD per lembar itu, akan diedarkan pelaku dengan harga Rp 20 juta per satu ikat pecahan 100 USD.
"Pelaku mengaku belajar secara otodidak dari internet dan bahan baku yang diperoleh dari toko biasa," ucap dia.
Dari pengungkapan itu, para tersangka disangka pasal 244 245 KUHP jo pasal 36 ayat 3 UU RI nomor 7 tahun2011. Tentang mata uang.
"Ancaman pidana 15 tahun penjara. Semuanya masih dalam pemeriksaan dan pengembangan. Mudah-mudahan kita bisa mengembangkan jaringan-jaringannya," jelas Kapolres.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaApabila ditemukan cukup pelanggaran terhadap tindak pidana keimigrasian maka terhadap WNA tersebut dideportasi.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Kota Mamuju menangkap empat orang pelaku jaringan produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaDi antara 15 orang tersangka, sembilan telah diamankan, sementara enam lainnya masih dalam perjalanan ke Mapolres Gowa.
Baca SelengkapnyaDPO tersangka inisial I berperan sebagai operator mesin cetak GTO atau yang menjalankan mesin cetak uang palsu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pihaknya masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebarkan ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaMesin itu juga dipakai untuk mem-fotokopi sertifikat deposit Bank Indonesia senilai Rp45 triliun.
Baca Selengkapnya