8 Siswa TK di Tulungagung Keracunan Usai Konsumsi Minuman Kemasan Sprayer
Merdeka.com - Delapan siswa taman kanan-kanan di RA Wathoniyah, Kalidawir, Tulungagung, Jawa Timur mengalami mual dan sebagian muntah-muntah. Mereka diduga keracunan usai minum kemasan mainan kemasan (semprot) yang dibeli di depan sekolah.
Kendati tidak sampai menimbulkan korban jiwa, dua dari delapan siswa itu harus dilarikan ke Puskesmas Pembantu Desa Tunggangri.
Mereka sempat mendapat pertolongan pertama untuk meredakan efek keracunan sebelum dirujuk ke Puskesmas Kalidawir yang memiliki fasilitas rawat inap.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung? Pucuk Pimpinan Sepak terjang Kasil berhasil membuat dirinya dipercaya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa yang ditemukan Kemenkes tentang perundungan di sekolah kedokteran? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
-
Siapa yang menginvestigasi kasus perundungan di sekolah kedokteran? 'Ya kejadian di Undip, semuanya juga kita investigasi kok, di RSCM diinvestigasi, di Undip diinvestigasi, di Unair diinvestigasi, di USU diinvestigasi, di Unsri juga diinvestigasi,' kata Dante di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/9).
-
Siapa yang terkena racun? Tujuh orang turis, di antaranya empat warga negara Australia, mengalami gejala seperti mual, muntah, dan masalah neurologis setelah mengonsumsi koktail pina colada di sebuah resor bintang lima.
"Kondisinya sebenarnya sudah membaik. Tapi untuk tindak lanjut, masih butuh observasi terus, karena kami juga tidak tahu jenis minuman yang dikonsumsi itu apa, yang disemprotkan itu apa. Sehingga pasien kami rujuk ke Puskesmas Kalidawir yang memiliki fasilitas lebih lengkap dan ada rawat inapnya," kata dokter jaga Puskesmas Tunggangri, dr Gendut Sutanto dilansir Antara, Rabu (23/10).
Insiden keracunan itu sendiri disebut salah satu guru RA Wathoniyah, Muhimmatun, berlangsung cepat. Semua bermula pada jam istirahat kegiatan belajar-mengajar sekitar pukul 09.30 WIB. Sejumlah siswanya beramai-ramai keluar halaman sekolah RA untuk membeli jajanan di pedagang keliling yang telah membuka lapak dagangannya di depan MIN 1 Kalidawir.
Menurut dia, banyak siswa yang membeli minuman sirup kemasan botol mainan sprayer di salah satu pelapak keliling. Namun tidak semua langsung diminum. Pantauan dan pendataan sementara pihak sekolah, baru delapan siswa yang mencoba mencicipi minuman sirup yang dikonsumsi dengan cara disemprot itu. Dan beberapa saat kemudian mereka merasakan mual dan sebagian muntah.
Kejadian itu diketahui guru dan sebagian wali murid yang langsung melakukan penanganan sementara. Hasilnya, enam siswa yang sempat mengalami mual bisa ditangani dengan cara diberi minuman air putih dan air kelapa muda. Sementara dua siswa lainnya yang kondisinya parah dilarikan ke Puskesmas Tunggangri.
"Kami tidak tahu berapa yang sudah (terlanjur beli). Namun begitu mengetahui ada yang keracunan, sebagian minuman kemasan itu telah dibuang. Kami baru mendapati ada delapan botol minuman kemasan yang mengalami keracunan," ujarnya.
Dr Gendut, dokter Puskesmas, memastikan kedua siswa yang dibawa ke Puskesmas Pembantu Tunggangri mengalami keracunan dari minuman kemasan mainan botol sprayer yang dibeli dari pedagang kaki lima di sekolahnya.
Namun, dia tidak bisa memastikan kandungan apa yang menyebabkan para siswa keracunan. Menurut dokter Gendut, beberapa botol minuman penyebab keracunan serta sampel muntahan dari siswa telah diserahkan polisi guna penyelidikan dengan cara dibawa ke laboratorium di Surabaya.
"Untuk mengurangi efek racun tadi kami sudah berikan obat natrium bikarbonat, dan hasilnya kondisi siswa sudah membaik. Hanya satu di antara mereka kondisi kesehatan sebelum kejadian sudah turun sehingga efek keracunan lebih parah dibanding yang lain dan butuh penanganan lebih lanjut," tandas Gendut.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaKe tujuh remaja akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangan.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaDua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaSelain GRO ada dua orang murid dari sekolah yang sama turut menjadi korban berinisial A dan S.
Baca SelengkapnyaTemuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju ditemukan bakteri E-Coli dari sampel PMT tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku penyiraman air keras ke empat siswa SMP berkendara secara berboncengan.
Baca Selengkapnya