800 Hektare Lahan di Kotawaringin Timur Terbakar
Merdeka.com - Kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, saat ini sudah menghanguskan sekitar 800 hektare dan jumlahnya diperkirakan akan bertambah karena kebakaran lahan masih terjadi.
"Luasan lahan yang terbakar belum kami hitung secara pasti tapi kemarin memang ada data tapi perkiraan sudah di atas 700 hektare. Mungkin hampir 1.000 hektare, kemarin sudah 800-an hektare tapi belum kami rilis. Dalam dua atau tiga minggu kedepan diperkirakan bisa mencapai di atas 1.000 hektare," jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf di Sampit, Selasa (24/9).
Menurut dia, kebakaran masih terjadi di Kotawaringin Timur. Selain di seputaran Kota Sampit, kebakaran lahan juga masih terjadi di sejumlah kecamatan.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat di Kudus? “Kasus kebakaran belum lama terjadi di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kudus, yang diduga karena konsleting listrik. Untuk itu patut jadi kewaspadaan bersama karena sudah masuk musim kemarau,“ kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Manaji, dikutip dari ANTARA pada Kamis (6/7).
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur meningkatkan status siaga menjadi tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan mulai 17 September 2019 karena kebakaran lahan meningkat dan terjadi di 17 kecamatan yang ada di kabupaten ini.
"Kekeringan akibat kemarau yang terjadi saat ini sudah sangat ekstrem. Potensi kebakaran lahan sangat tinggi karena lahan dan semak menjadi kering sehingga mudah terbakar," ujarnya.
Parahnya, kata dia lahan yang terbakar umumnya lahan gambut sehingga sulit dipadamkan karena api membakar hingga ke dalam tanah. Jika pemadaman kebakaran hanya di permukaan, dalam waktu singkat api dari dalam tanah akan kembali muncul dan menjalar.
Api tidak mati jika lahan gambut belum terendam. Untuk itulah pemadaman kebakaran lahan gambut terpaksa dilakukan berulang-ulang agar gambut menjadi basah dan api di dalam tanah benar-benar padam.
Kebakaran lahan yang menimbulkan asap telah membawa dampak buruk bagi masyarakat. Saat ini sudah 4.000 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terjadi di Kotawaringin Timur. Asap juga membuat sekolah terpaksa diliburkan dan penerbangan beberapa kali terganggu.
"Kekeringan sangat ekstrem ini diperkirakan terjadi hingga Oktober 2019. Pembakaran sampah pun membahayakan, apalagi pembakaran lahan perorangan dan perkebunan yang disengaja. Polres menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap pembakar lahan," tambahnya.
Yusuf menyebutkan, modifikasi cuaca hujan buatan yang dipusatkan di Palangka Raya mulai berimbas ke Kotawaringin Timur. Sejumlah wilayah sempat diguyur hujan meski curah hujannya kecil atau rendah.
Untuk menekan kebakaran hutan dan lahan, Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Kotawaringin Timur meningkatkan patroli. Langkah ini sebagai antisipasi dini dan penanganan cepat jika terjadi kebakaran lahan.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat turut membantu penanggulangan kebakaran hutan dan. Kepedulian semua pihak akan menjadi modal besar dalam menanggulangi masalah ini," ujar Yusuf.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang 2023, 874 hektare lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaAreal yang terbakar berpotensi meluas karena angin berembus kencang di lokasi kebakaran.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaSementara BNPB sejak Sabtu (31/8) terus melakukan water boombing dari udara ke lokasi Karhutla Kawasan Gunung Arjuno untuk Wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKebakaran menyebabkan akses pendakian menuju puncak Gunung Penanggungan ditutup total untuk sementara waktu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaBPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca Selengkapnya