800 Kepala Keluarga di Bolaang Mongondow Terdampak Banjir
Merdeka.com - Sekitar 800 Kepala Keluarga (KK) terkena dampak banjir akibat luapan beberapa sungai di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, Jumat (10/9).
"Kita masih sementara mendata, saat ini ada sekitar 800 KK yang terkena dampak," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Daaman Mokodompit saat dihubungi di Manado. Dikutip Antara.
Dia menjelaskan, tinggi muka air yang sempat mencapai pinggang orang dewasa sudah surut begitupun dengan jalur transportasi darat yang sudah terbuka.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Dua kecamatan yang terkena dampak banjir yaitu Kecamatan Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur, sementara kecamatan lainnya seperti Posigadang belum ada informasi. Di Kecamatan Pinolosian Timur, sebut dia, sungai sempat meluap, namun tidak menggenangi rumah warga.
Daaman menambahkan, tidak ada bangunan pemerintah yang rusak, jembatan yang putus atau fasilitas lainnya yang terkena dampak saat banjir melanda wilayah itu pada Kamis (9/10) pagi.
"Tidak ada warga yang mengungsi," kata Daaman. Dikutip Antara.
Hujan deras dan angin kencang mengguyur wilayah Bolaang Mongondow Selatan sejak Rabu (8/9) sore hingga Kamis dini hari mengakibatkan beberapa sungai meluap dan menggenangi sejumlah desa di Pinolisian Tengah dan Pinolosian Timur. Pemerintah daerah tetap berharap warga waspada karena kondisi cuaca berubah-ubah, ajaknya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian setempat berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk pelaksaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca Selengkapnya