9 Pelajar di Pasaman Jadi Korban Pelecehan Seksual
Merdeka.com - Sembilan pelajar diduga korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pelaku RS (23). RS ditangkap oleh Kepolisian Sektor Pasaman, Polres Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, Jumat (7/2).
"Sembilan orang pelajar itu diduga menjadi korban pelaku di Jalur 14 Plasma IV dan V Giri Kaju Kecamatan Luhak Nan Duo," kata Kepala Polsek Pasaman AKP Lija Nesmon di Simpang Empat, seperti dilansir Antara, Sabtu (8/2).
Ia mengatakan kesembilan orang pelajar itu adalah NS (15), USWY (17), APD (18), GG (14), MDA (12), RA (16), DF (13), D (16) dan AN (16).
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Bagaimana DPR RI ingin polisi menangani kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
"Kesembilannya merupakan pelajar dan diduga menjadi korban pelaku. Saat ini korban terus kami periksa lebih jauh," katanya.
Menurutnya, saat ini kasus dugaan pelecehan seksual ini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Pasaman Barat karena korbannya pelajar dan di bawah umur. Pada Jumat (7/2) jajaran Polsek Pasaman menangkap RS (23) di kebun PTPN VI Sidomulyo, Jumat (7/2) sore.
Pelaku ditangkap di dekat perkebunan kelapa sawit setelah melarikan diri dari kejaran masyarakat. Pelaku diduga sering melakukan perbuatan pelecehan seksual kepada pelajar dan wanita yang melintasi Jalur 14 Plasma IV , V Giri Kaju Kecamatan Luhak Nan Duo.
Saat dikejar warga, pelaku meninggalkan sepeda motor merah putih BA 6354 SP dan satu buah kapak pemotong tandan kelapa sawit .
Peristiwa itu terungkap banyaknya laporan dari warga kepada perangkat Nagari Giri Maju seringnya terjadi pelecehan seksual terhadap pelajar dan wanita muda yang berjalan sendirian menggunakan sepeda motor di sepanjang Jalan Plasma III menuju Sidomulyo.
"Pelaku sudah sering melakukan aksi pelecehan seksual dengan cara meremas payudara dan memegang kemaluan korban," katanya.
Saat melakukan pengejaran terhadap pelaku, Tim Opsnal Polsek Pasaman melacak keberadaan pelaku sudah sampai di Jorong Sidomulyo.
"Tim Opsnal membujuk pelaku supaya keluar dari persembunyian dan akhirnya pelaku mau dan dijemput di Perkebunan PTPN untuk menghindari amuk masyarakat," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang siswi kelas satu SMP di Kabupaten Siak digilir 6 remaja pria saat pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaMiris, Siswi SMA di Tapanuli Tengah jadi Korban Pemerkosaan 10 Laki-laki
Baca SelengkapnyaRemaja Putri 16 Tahun di Flores Timur Digilir 12 Pria, Seorang Pelaku Berusia Anak-Anak
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan seksual tersangka tunadaksa berinisial IWAS bertambah dari 13 menjadi 15 orang.
Baca SelengkapnyaKasus rudapaksa dialami korban terjadi pada April 2024. Hanya saja,baru dilaporkan pada Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku kini ditahan di Rutan Mapolres Buleleng.
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami dua kakak beradik disabilitas di Purworejo. Keduanya jadi korban pencabulan oleh tiga pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca Selengkapnya