9 Pemuda di Makassar Ditipu Dosen, Dijanjikan Ijazah Tanpa Kuliah
Merdeka.com - Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Rappocini Makassar mengungkap penipuan dengan modus menjanjikan ijazah tanpa harus mengikuti kuliah. Kasus penipuan tersebut diduga melibatkan seorang dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Makassar.
Panit 2 Reskrim Polsek Rappocini, Inspektur Dua Ahmad S Hajar mengatakan sembilan pemuda di Makassar menjadi korban penipuan modus dijanjikan ijazah tanpa harus mengikuti kuliah. Ahmad mengaku ada dua orang pelaku dalam kasus penipuan tersebut.
"Pelakunya sejauh ini ada dua orang. Satu orang sudah ditangkap berinisial TF (35) dan satu lagi masih DPO (daftar pencarian orang)," ujarnya kepada wartawan, Jumat (19/11).
-
Bagaimana cara dosen ini menyamar jadi mahasiswa? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Kenapa dosen muda ini menyamar jadi mahasiswa? Ia sengaja menyuruh mahasiswanya keluar agar tidak ketahuan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Ahmad mengaku TF ditangkap di kosnya di kawasan Jalan Rappocini, Kecamatan Rappocini Makassar pada Rabu (17/11) malam. Sementara satu pelaku penipuan yang masih DPO berinisial Y merupakan seorang dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Makassar
"Jadi korban ini membayar sekitar Rp8-10 juta untuk mendapatkan ijazah. Tapi setelah menunggu selama satu tahun, para korban ini tak kunjung mendapatkan ijazah yang dijanjikan," bebernya.
Ahmad menjelaskan TF berperan untuk mencari pelajar yang baru lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk diiming-imingi ijazah perguruan tinggi tanpa harus mengikuti perkuliahan. Berdasarkan pemeriksaan, TF mengaku mendapatkan imbalan sebesar Rp200 ribu setiap orangnya.
"Setiap berhasil merekrut, mendapat Rp200 ribu dalam bentuk pulsa atau paket data dari pelaku utama. TF ini merupakan alumni kampus tersebut," bebernya.
Ahmad mengatakan para korban menyetorkan uang jutaan rupiah kepada TF di sebuah kos di wilayah Kecamatan Rappocini Makassar. Kemudian, TF menyerahkan uang tersebut kepada Y di sebuah sekolah.
"TF menyerahkan uang di sebuah sekolah swasta di Makassar. Sekolah itu juga merupakan tempat Y mengajar," kata dia.
Meski saat ini pelaku utama masih buron, Ahmad menegaskan tidak lama lagi pihaknya akan menangkap Y. Sementara TF menjalani pemeriksaan hukum di Mapolsek Rappocini Makassar.
"Pelaku terancam dijerat Pasal 378 KUHPidana tentang penipuan dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun kurungan penjara," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia mengaku dijanjikan uang sebanyak Rp20 juta sebagai imbalan telah mengerjakan tes CPNS.
Baca SelengkapnyaKapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi membentuk tim untuk menyelidiki dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) pada program Ferienjob ke Jerman.
Baca SelengkapnyaPelaku telah menipu dua orang dan total kerugian sekitar Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaHamdan menambahkan UIN Alauddin masih menunggu penyampaian resmi terkait dugaan peredaran uang palsu yang dilakukan salah satu pegawai.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral yang dinarasikan kisah pemuda yang tertipu tes menjadi polisi.
Baca SelengkapnyaKetujuh terduga pelaku diboyong ke Kabupaten Gowa untuk menjalani pemeriksaan guna pengembangan.
Baca SelengkapnyaPolisi menegaskan kasus ini masih diselidiki dan tak ingin salah mentersangkakan seseorang dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaWakil Rektor I Bidang Akademik Unismuh Makassar Abd Rakhim Nanda membantah mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti program kerja paruh waktu Ferienjob.
Baca SelengkapnyaPihak kampus sudah berupaya melakukan mediasi. Terungkap bahwa sebagian uang setoran sudah dikembalikan.
Baca SelengkapnyaModus pelaku adalah menjanjikan korban masuk menjadi anggota TNI
Baca SelengkapnyaKorban arisan bodong yang dilakukan korban mencapai ratusan dengan total kerugian Rp1,9 miliar.
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sopir Kepala Dispendik dan mengaku bisa meloloskan siswa pada PPDB 2023. Orang tua sudah bayar puluhan juta tapi anaknya lolos PPDB.
Baca Selengkapnya