9 Tahun beraksi, komplotan pencuri ini hipnotis korban di 100 lokasi
Merdeka.com - Lima spesialis pencuri modus hipnotis dibekuk Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Kelimanya, Andri Wijaya, Amar B alias Agus, Wahyu Hidayat, Ahmad Azis, dan Gilang Firmansyah sudah beraksi selama 9 tahun di 100 lokasi kejadian.
"Para pelaku kami bekuk di SPBU Kemang, Jalan Raya Bogor. Kepada kami mereka mengaku sudah beraksi lebih dari 100 TKP dalam kurun waktu 9 tahun yakni dari tahun 2008 sampai dengan 2016," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto dalam keterangannya, Kamis (16/6).
"Kelima pelaku kami bekuk karena telah melakukan pencurian barang berharga dengan penipuan bermodus metode hipnotis terhadap para korbannya," tambahnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Kapan pencurian tas terjadi? Peristiwa itu, terjadi pada Minggu (28/4) sekira pukul 18.30 WITA, di Terminal keberangkatan International Bandara I Gusti Ngurah Rai.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kapan pencurian toko ponsel di Pekanbaru terjadi? Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB.
Budi menjelaskan, penangkapan berawal yakni korban (terakhir sebelum pelaku dibekuk) sedang berjalan di suatu tempat (halte), kemudian tiba-tiba dihampiri para pelaku yang berpura-pura menanyakan lokasi gereja.
"Korban saat itu menjawab tidak tahu. Lalu para pelaku pergi, namun tak lama kemudian, datang kembali pelaku lain menghampiri korban lalu terjadi komunikasi antara korban dan pelaku yang korban tidak kenal. Kemudian tanpa disadari oleh korban tiba-tiba dirinya memberikan barang-barang berharganya," paparnya.
Barang tersebut, ungkap Budi, yakni laptop, handphone, dan uang milik korban. Dan setelah korban tersadar, dia melihat bahwa barang berharganya telah diberikan kepada pelaku. Atas dasar itulah korban langsung melapor ke pihak kepolisian dan para pelaku berhasil dibekuk.
Oleh pelaku, lanjut Budi, hasil kejahatan dibelikan tanah dan dijadikan kontrakan di daerah Bogor. "Pelaku kami kenakan pasal 378 KUHP tentang Tindak Pidana penipuan dengan metode hipnotis," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaKepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi pelaku BS (48) dengan mencari kendaraan yang terparkir di tepi jalan atau di depan rumah tanpa pagar.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaPengakuan para pelaku sudah beraksi di 30 lokasi berbeda di Kawasan Bandara, Jakarta Barat dan Tangerang
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca Selengkapnya