90 Persen iklan rokok di Makassar berada dekat sekolah
Merdeka.com - Iklan produk rokok di Makassar, 90 persen ada di dekat sekolah. Persentase ini lebih tinggi dibandingkan kota lain karena di Bandung hanya 88 persen, di Jakarta 84 persen, Mataram 80 persen dan Kota Padang 81 persen.
Demikian kesimpulan hasil penelitian di lima kota besar di Indonesia sejak Januari - Maret 2015. Khusus di Makassar, ada 49 sekolah yang diamati mulai dari SD, SMP dan SMA. Penelitian ini dilakukan oleh empat lembaga yakni Klub Jantung Remaja (KJM), Lentera Anak Indonesia (LAI), Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) dan Smoke-Free Agentd (SFA).
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana cara penelitian menentukan pengaruh merokok pada kesehatan? Penelitian ini mengevaluasi 3.430 anak di Swedia utara yang diikuti sejak usia delapan tahun hingga mereka berusia 19 tahun. Kemudian, mereka kembali dievaluasi pada usia 28 tahun melalui kuesioner tahunan.
-
Apa pengaruh rokok pada tubuh? Temuan penelitian menunjukkan bahwa perokok lebih mungkin mengonsumsi makanan yang digoreng dan menambahkan garam serta gula ke dalam makanan mereka. Kebiasaan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung, tekanan darah, dan risiko terjadinya penyakit kronis lainnya, memperburuk kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan.
-
Siapa yang terdampak zat berbahaya rokok? Rokok telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, dan bukan tanpa alasan.
-
Apa saja zat berbahaya dalam rokok? Di dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Santi Indra Astuti, anggota tim monitoring, peneliti dan Dosen di Departemen Komunikasi Universitas Islam Bandung mengatakan, hasil pemantauan itu membuktikan industri rokok agresif menempatkan iklan rokok di tempat-tempat yang dilewati setiap hari anak sekolah.
"Iklan dan promosi produk rokok di dekat sekolah-sekolah di Makassar antara lain dari perusahaan rokok Djarum, Bentoel International Investama, Nojorono Group Kudus, Gudang Garam dan HM Sampoerna," kata Santi.
Berbagai studi telah membuktikan bawah paparan terhadap iklan dan promosi sejak usia muda akan meningkatkan persepsi positif tentang rokok, menguatkan keinginan untuk mencoba rokok. Bahkan, kata Santi Indra Astuti, hal itu mendorong perokok muda untuk tetap merokok dan melemahkan upaya berhenti merokok sehingga kembali menjadi perokok atau perokok kambuhan.
Sementara DR Asniar Khumas, Psikolog dari Universitas Negeri Makassar mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah perokok muda anak usia sekolah terus bertambah. Bahkan usia anak perokok terus menurun.
"Maksudnya jika dulu perokok paling muda itu usia siswa SMP. Saat ini rokok sudah menjangkiti anak usia SD. Ini sudah sangat memprihatinkan. Padahal yang kita tahu adalah rokok itu membahayakan kesehatan," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyebut, mayoritas dari persentase tersebut merupakan pengusaha kecil dengan skala bisnis menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaJanoe Arijanto menegaskan selama ini pelaku industri periklanan telah menaati peraturan dalam mengiklankan produk tembakau dan turunannya.
Baca SelengkapnyaAda kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaJanoe juga memperkirakan adanya potensi penurunan yang dapat terjadi jika pembatasan dan penyempitan iklan rokok diberlakukan.
Baca SelengkapnyaPengetatan iklan di luar ruang berpotensi untuk memukul kinerja industri rokok dan olahan tembakau turunannya hingga memicu PHK massal.
Baca SelengkapnyaBerbagai pelarangan soal industri hasil tembakau memberatkan industri kreatif dan periklanan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin tengah membuat Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) tentang produk tembakau dan rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaLarangan penjualan rokok di RPP Kesehatan akan mematikan pendapatan 9 juta pedagang pasar anggota APARSI.
Baca SelengkapnyaFabianus menyatakan bahwa PP 28/2024 maupun RPMK memiliki potensi besar untuk mempengaruhi keberlangsungan industri media luar griya.
Baca SelengkapnyaPemerintah semakin memperketat peredaran dan penjualan rokok melalui PP Nomor 28 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPP Kesehatan disusun tanpa melibatkan para stakeholder yang terlibat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPeredaran rokok perlu dikendalikan di tingkat masyarakat selaku konsumen.
Baca Selengkapnya