90 Sekolah di Pangandaran Dijadikan Tempat Isolasi Pemudik Cegah Penyebaran Covid-19

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Pangandaran mulai mengaktifkan sejumlah sekolah untuk tempat isolasi mulai Kamis (30/4) kemarin. Sekolah-sekolah tersebut akan menjadi tempat isolasi pemudik yang masuk Kabupaten Pangandaran.

"Ini dilakukan agar para pemudik dari zona merah disiplin melakukan isolasi. Sebelumnya banyak laporan terkait para pemudik yang tidak menjalani isolasi mandiri, tetapi justru berkeliaran ke luar rumah. Sejak Kamis kita berlakukan penanganan khusus kepada yang mudik," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Jumat (1/5).

Pemerintah Kabupaten Pangandaran menyiapkan 90 bangunan sekolah untuk tempat isolasi. Di hari pertama diberlakukan, 39 pemudik diketahui telah diisolasi di sekolah-sekolah tersebut.

Jeje menyebut selama pemudik diisolasi di ruang-ruang sekolah, tempat tinggal dan makan akan ditanggung pemerintah. "Jadi tidak perlu khawatir. Kebutuhannya akan dipenuhi selama diisolasi," ujar dia.

Selain diisolasi, diungkapkannya, para pemudik itu pun diberi gelang khusus agar warga lainnya tahu bahwa mereka pemudik yang harus diisolasi. Jeje mengaku melakukan hal tersebut karena hingga saat ini masih banyak pemudik yang berkeliaran, tidak mengisolasi mandiri.

"Kalau mereka berkeliaran, bukan hanya riskan kepada keluarga, melainkan ke orang lain," ungkapnya.

Terkait rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tingkat provinsi, ia mengaku mendukung kebijakan tersebut. Menurutnya sendiri, memang diperlukan langkah tegas agar warga semakin disiplin juga komitmen dalam mengikuti anjuran pemerintah.

"Kita akan sosialisasi soal PSBB ini," tandasnya.