90 Warga di Purbalingga keracunan nasi kuning usai ikut pengajian
Merdeka.com - Puluhan warga Desa Binangun, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah, mengalami keracunan usai menyantap nasi kuning setelah mengikuti pengajian di rumah warga pada Sabtu (21/5) sore. Akibatnya, sekitar 90 warga dewasa dan anak-anak mendapat perawatan di Puskesmas Kecamatan Mrebet serta di Rumah Sakit Umum Daerah Goeteng Tarunadibrata, Purbalingga serta sejumlah rumah sakit lainnya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Nonot Mulyono, dari 90 korban yang keracunan, 10 di antaranya sudah diperbolehkan pulang. "Dari data yang ada, jumlah warga yang masih dirawat inap 18 orang di antaranya dirawat di Puskesmas Serayu Larangan, 4 dirawat di RS PKU Muhammadiyah Bobotsari, 9 orang di RS Nirmala. Sedangkan, warga yang dirawat di RSUD Goeteng Tarunadibrata berjumlah 49 orang," kata Nonot, Minggu (22/5).
Nonot mengatakan, untuk biaya pengobatan dan perawatan akan ditanggung oleh pemerintah Purbalingga. "Biaya atas korban keracunan yang ditangani di rumah sakit swasta dapat diklaim ke dinas kesehatan," ujar dia.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
Dari informasi yang dihimpun, kejadian tersebut bermula pada pengajian yang dilakukan Sabtu (21/5) sekitar pukul 14.00 WIB di rumah Wahyo Surip (35) warga RT 05 RW 01 Desa Binangun Kecamatan Mrebet yang dihadiri 70 warga.
Dalam pengajian tersebut, warga menyantap menu makanan nasi yang diberikan dalam stereofom. Dalam makanan tersebut berisi nasi kuning, satu telur balado, sayur tempe kering, kerupuk udang dan buah jeruk.
Sekitar pukul 23.00 WIB, warga yang ikut dalam pengajian tersebut merasakan mual mendadak. Kejadian tersebut dialami warga hingga Minggu (22/5) dini hari, saat itu banyak anak-anak yang ikut dalam pengajian mengalami muntah dan buang air besar.
Kemudian, puluhan warga yang mengalami keracunan akhirnya dilarikan ke sejumlah puskesmas dan rumah sakit. Hingga saat ini, kasus ini masih dalam penyidikan kepolisian sektor Mrebet dan kepolisian resor Purbalingga.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca Selengkapnya