92 Mahasiswa Terluka saat Demo Tolak Revisi UU KPK dan RUU KUHP di Bandung
Merdeka.com - Bentrok yang terjadi antara ribuan gabungan mahasiswa dan polisi menghasilkan korban luka di kedua belah pihak. Luka yang diderita mereka diduga disebabkan lemparan batu.
Dari pihak mahasiswa, sedikitnya ada 92 orang yang mengalami luka. Daftar korban dipampang di area kampus Universitas Islam Bandung (Unisba). Sebagian dari mereka mendapat perawatan di empat rumah sakit berbeda. Sebagian lain ditangani di kampus.
Presiden Mahasiswa Unisba, Lutfi menyatakan korban tersebut berasal dari berbagai perwakilan universitas. Para korban berada dalam kondisi beragam, ada yang luka ringan hingga berat.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi Undip di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
"Ada yang mengalami luka di bagian kepala dan harus mendapat jahitan, ada yang terluka akibat gas air mata. (korban luka)ada yang dirawat di RS Halmahera, RSHS, Srikandi dan Borromeus," kata dia di Kampus Unisba, Senin (23/9) malam.
Jumlah korban luka dia prediksi bertambah, karena pendataan masih terus berlangsung. Pihaknya pun bersama perwakilan kampus dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) mendatangi polsek untuk mengecek mahasiswa yang diamankan polisi.
Berdasarkan pantauan merdeka.com pukul 22.55 WIB, ratusan mahasiswa masih berada di kampus Unisba. Ambulans terlihat hilir mudik ke dalam kampus. Saat ini Unisba menjadi pusat koordinasi korban aksi di Gedung DPRD Jabar.
Di sisi lain, korban luka pun dialami oleh sejumlah anggota kepolisian. Berdasarkan data dari Humas Polda Jabar, ada sembilan anggotanya yang mengalami luka saat mengamankan kericuhan saat demonstrasi. Luka yang dialami pun beragam, ada dari mulai memar hingga luka robek yang harus ditangani serius.
Pembubaran massa menggunakan water cannon dilakukan karena lemparan batu dari mahasiswa tidak lagi bisa dibendung meski polisi meminta koordinator aksi untuk menenangkan rekan-rekannya.
Kapolda Jabar Irjen Polisi Rudy Sufahriadi, menyampaikan bahwa sebagai pelayan masyarakat, polisi bertanggung jawab atas situasi kamtibmas. “Harus diketahui oleh kita bersama tugas kepolisian tidaklah mudah, polisi tetap melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat dan bertanggung jawab atas segala situasi Kamtibmas di wilayah Jabar," kata dia melalui siaran pers yang diterima.
Selanjutnya Polda Jabar akan melakukan penyelidikan terkait kericuhan demo mahasiswa tersebut. Pasalnya, aksi tersebut awalnya kondusif namun berubah menjadi ricuh karena diduga ada provokasi oleh kelompok tertentu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKPAI masih menyisir pelajar yang dirawat dan mengalami luka-luka di rumah sakit terdekat dari lokasi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, ada tujuh siswa luka berat yang kini dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) Depok.
Baca Selengkapnya