96 WNA yang dibekuk di Ancol buronan 1,5 tahun Interpol
Merdeka.com - Sudah hampir 1,5 tahun kepolisian Taiwan mengejar para penipu online akhirnya tertangkap di Indonesia. Hal ini dikatakan oleh Deputi Comander Anti-Terrorist Crime Departement, Taipe Policy, Chen Jui Chin.
"Selama 1,5 tahun terakhir kami kerap mendapat laporan dari korban penipuan. Namun, kelompok mafia ini sulit dideteksi karena mereka melakukan penipuan dari luar Taiwan dan China," ujarnya di Polda Metro Jaya, Jumat (21/8).
Penangkapan kali ini, kata Chen, yang dibongkar oleh kepolisian Republik Indonesia merupakan terbesar yang selama dirinya menangkap.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Apa yang dilakukan buronan? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
"Tangkapan kali ini merupakan tangkapan terbanyak. Kami biasanya hanya mampu menangkap dua puluh orang. Begitu juga saat di Thailand dan Filipina," ujar Chen.
"Ini masalah yang kompleks. Sebab, mereka mengakui bahwa 82 orang yang tertangkap kali ini merupakan warga negara Taiwan. Namun, mereka melakukan penipuan di China daratan. Locus Delecti dalam kasus ini ada di Indonesia, tetapi korban keseluruhan ada di China Daratan. Sedangkan para pelaku merupakan warga negara Taiwan. Cara seperti inilah yang disebut Chen sebagai strategi mereka untuk mengecoh hukum," tambah Chen.
Saat ini, Chen dan kerjasama dengan interpol empat negara masih akan terus melanjutkan penyelidikan hingga otak dari kasus ini segera tertangkap. Chen tak menutup kemungkinan bahwa kasus seperti ini bukan hal yang mudah untuk diselesaikan, namun berkat kerjasama dari banyak pihak kasus ini akan terungkap.
Dalam kesempatan kali ini, Chen sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Indonesia. Chen berkali kali mengatakan hal ini merupakan kerjasama yang baik. Ia sendiri pun tak sanggup melakukan penangkapan sebanyak ini dalam satu kali tangkapan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.
Baca Selengkapnyaberdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menangkap delapan tersangka kasus dugaan perjudian online dan konten streaming pornografi jaringan internasional.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan dilakukan aparat setempat setelah Presiden Pilipina, Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional seluruh perusahaan POGO.
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.
Baca Selengkapnyapihaknya akan berkoordinasi dengan Divhubinter Mabes Polri untuk mengejar bandar-bandar judi.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaOtaki Penipuan Online dengan Korban 800 Orang, WN China Ditangkap Bareskrim
Baca SelengkapnyaDua tersangka berinisial WJ (43) dan WC (41) ditangkap saat sedang santap malam di sebuah restoran kawasan Pluit, Jakarta Utara pada Jumat (29/9).
Baca SelengkapnyaMarak Penyalahgunaan VoA, Ini Langkah Imigrasi untuk Tertibkan WNA Overstay
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca Selengkapnya