99 Korban First Travel melapor ke Mapolrestabes Bandung
Merdeka.com - Korban agen biro perjalanan haji dan umroh First Travel di Bandung Jawa Barat diduga mencapai ratusan orang. Setidaknya sampai hari ini sudah ada 99 orang yang melapor ke Polrestabes Bandung atas dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan tersangka bos First Travel.
Belasan korban First Travel asal Bandung mendatangi Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Senin (28/8) pagi. Mereka melengkapi berkas laporan yang secara berangsur dilakukan sejak Senin 14 Agustus 2017 lalu.
"Kita menindaklanjuti laporan pertama pada 14 Agustus kemarin. Karena berkas masuk saat itu baru 15 berkas. Laporan resmi ke Polrestabes ini atas dugaan penipuan dan penggelapan pasal 378 terhadap tersangka Anniesa Hasibuan dan suaminya," kata Koordinator korban asal Bandung Adrian Darmaji, di Mapolrestabes Bandung. Adrian melampirkan juga 84 laporan korban lainnya yang turut menjadi korban First Travel.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa yang menjadi korban dari modus penipuan Agen BRIlink? Berbagai modus penipuan bisa dihadapi dengan bekal pengetahuan yang luas, hasil dari berbagi cerita dengan sesama Agen BRIlink.
Meski korban yang melapor resmi baru 99 orang, namun dia menyebut diduga ada 632 orang yang gagal berangkat umroh pada Oktober sampai November mendatang. Jumlah itu diketahui usai dirinya mendatangi kantor First Travel Bandung, yang ada di Jalan Ibrahim Adjie (Kiaracondong).
"Jumlahnya ada 632 data yang kita dapat. Yang daftar ke cabang Bandung dan belum berangkat. Tapi kita tidak bisa pastikan apakah itu asal Bandung semua atau Jawa Barat," terangnya.
Sebab dari 99 yang sudah resmi melapor, pihaknya baru menghimpun sekitar 150 korban yang merasa ditipu agen perjalanan tersebut.
"Karena saya takut dan ragu dari 632 yang masuk, berkas saya kurang dri 150. Saya enggak tau sisanya apakah tahu atau gimana? Karena diduga banyak. takutnya mereka tidak lapor, atau enggak tahu. Atau masih berharap. Bisa juga ada yang lapor ke Bareskrim," imbuhnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaSejumlah para calon pengantin melaporkan perusahaan wedding organizer (WO) di Depok, Jawa Barat lantaran diduga membawa kabur uang untuk pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian mencapai Rp2 miliar. Korban terdiri dari pengantin dan sejumlah vendor.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku diberi upah 15 juta per bulan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaPenangkapan ini menambah daftar panjang pemberantasan kasus judi online.
Baca SelengkapnyaLima petugas ini memungut Rp100-250 ribu pada tiap turis yang lewat pelayanan fast track.
Baca SelengkapnyaLima tamu hotel di Kota Tangerang, Banten, menjadi korban pemerasan setelah keluar bersama wanita. Mereka diperas hingga Rp1 miliar.
Baca SelengkapnyaPara korban merasa ditipu oleh pemilik WO berinisial A
Baca Selengkapnya