Abah Jani, perajin wayang golek langganan seniman terkenal
Merdeka.com - Abah Jani, sosok lelaki 54 tahun perajin wayang golek asal Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat ini, mungkin belum setenar nama seniman lain di negeri ini. Tetapi ketika dilihat perannya, Abah Jani merupakan salah satu yang mempunyai andil besar di balik kebekenan para seniman pesohor seperti dalang Asep Sunandar Sunarya.
"Terakhir kali Abah membuat wayang untuk dalang di Jawa Barat, yaitu untuk dalang Asep Sunandar Sunarya," kata Abah Jani di Pendopo Maya Datar Purwakarta, Senin (20/6).
Diakui Abah Jani, kerajinan membuat wayang golek telah dia geluti sejak masih masa kanak-kanan. Atas ketelatenannya, membuat nama Abah Jani dikenal dan membawanya berkarya hingga ke museum Taman Nusa Gianyar Bali.
-
Bagaimana Abah Djani membuat wayang golek? Wayang golek ukir dibuat abah Djani sejak puluhan tahun silam. Ia membuatnya menggunakan bahan-bahan unggul, agar wayang yang dihasilkan tetap berkualitas.
-
Siapa yang mengajarkan Abah Djani membuat wayang golek? Merasa ingin mengetahui tentang wayang golek lebih dalam, ia kemudian mencari dalang-dalang yang dianggap bisa dijadikan guru. Sampai beberapa saat dirinya bertemu sosok dalang Ahim yang bertempat tinggal di Bogor. Di sana ia belajar dan mendalami tokoh pewayangan golek hingga mahir membuatnya.
-
Dimana Abah Djani belajar membuat wayang golek? Merasa ingin mengetahui tentang wayang golek lebih dalam, ia kemudian mencari dalang-dalang yang dianggap bisa dijadikan guru. Sampai beberapa saat dirinya bertemu sosok dalang Ahim yang bertempat tinggal di Bogor. Di sana ia belajar dan mendalami tokoh pewayangan golek hingga mahir membuatnya.
-
Siapa yang mewariskan keahlian membuat wayang kulit? Keahlian membuat wayang kulit sudah diwariskan secara turun temurun sejak tahun 1930-an.
-
Kenapa Abah Djani ingin terus membuat wayang golek? Sosok abah Djani tetap setia membuat wayang golek ukir Purwakarta, walau usianya sudah tidak muda. Ia ingin kesenian leluhur itu bisa terus bertahan dan dikenal oleh banyak orang.
-
Siapa yang mementaskan wayang di Gunung Wayang? Konon di masa silam, lokasi ini kerap dijadikan sebagai tempat pementasan wayang golek. Tokoh yang mementaskannya adalah seorang dalang bernama Mbah Dalem Dharmawayang dan sinden Nyimas Kencering.
Abah Jani yang baru sepekan pulang kampung ke Purwakarta, menceritakan perjalanannya dalam membuat wayang golek. Keahliannya dilatarbelakangi keinginan untuk memiliki wayang golek, lantaran setiap meminta selalu ditolak sang kakek untuk membuatkannya.
"Saat kecil, Abah sempat meminta wayang golek Si Cepot kepada kakek Abah. tetapi tidak pernah diteduni malah disuruh membuat sendiri," ujar Abah Jani.
Jani kecil yang kuat dalam keinginannya untuk bisa membuat wayang golek kemudian dia berangkat ke daerah Bogor, untuk berguru dan menggali ilmu tentang pewayangan.
"Nah sekitar akhir tahun 1980 Abah bertemu dengan Dalang Ahim, seorang dalang sepuh dan kepadanya Abah belajar belajar lebih banyak tentang wayang," tutur Abah Jani.
Jani yang berhasil membuat tokoh pewayangan akhirnya dipercaya dalang wayang golek sepuh saat itu, yaitu Dalang Ahim. Setiap pertunjukan yang dilakukan wayang yang digunakan adalah hasil karya dari Jani.
"Alhamdulillah setelah lama belajar, akhirnya Abah dipercaya membuat tokoh-tokoh wayang dari kayu untuk digunakan dalam pertunjukan Dalang Ahim," kenang Abah Jani.
Setelah lama melakoni perjalanan menjadi seniman perajin wayang, akhirnya mengantarkan Abah Jani ke Taman Nusa Gianyar Bali. Di sana dia diminta untuk membuat wayang golek untuk dipamerkan di etalase-etalase taman dan dipamerkan saat ada acara tertentu.
"Tiga tahun abah ada di Bali, kerjanya sama bikin wayang golek. Di sana sering ada festival, wayang buatan abah pun ikut dipamerkan," ujar Abah Jani.
Abah Jani kembali ke Purwakarta setelah mendapat telepon dan dipanggil bekerja oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Abah Jani ditugaskan untuk membuat wayang golek yang akan dipamerkan di Museum Wayang Purwakarta. Panggilan ini pun disambut antusias oleh Abah Jani, selain dia merasa rindu kampung halaman, dia pun mengaku merasa diapresiasi di daerah sendiri.
"Abah ditelepon Pak Dedi untuk diminta pulang, karena beliau punya program membuat Museum Wayang. besoknya abah langsung ke rumah dinas, akhirnya sekarang abah membuat wayang di Taman Maya Datar," katanya.
Namun setelah usianya kini tak lagi muda, Jani mengaku dia merasa kebingungan dan sedih sekaligus prihatin atas generasi muda saat ini yang kurang peduli terhadap pelestarian khazanah kebudayaan wayang.
"Sulit sekali abah temukan anak muda yang mau belajar wayang, mereka lebih senang ngongkrong gak karuan dibanding belajar budaya bangsanya sendiri," ujar Abah Jani menutup perbincangan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun tidak seramai dulu, abah Djani tetap setia menjadi pembuat wayang golek Purwakarta
Baca SelengkapnyaSebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.
Baca SelengkapnyaSunan Bonang adalah sosok pendakwah yang cerdik dan fleksibel dalam menyiarkan ajaran-ajaran Islam.
Baca SelengkapnyaSebagian besar masyarakat di dusun tersebut berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian mereka sudah diwariskan secara turun-temurun
Baca SelengkapnyaPerlu diketahui bahwa sebenarnya tokoh-tokoh wayang ini ada banyak dan dibagi menjadi beberapa kategori, apa saja?
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo dinilah telah memberikan perhatian lebih terhadap wayang kulit dan kesenian lainnya, selama menjabat Gubernur dua periode.
Baca SelengkapnyaBantengan sendiri adalah kesenian tarian khas dengan iringan musik jaranan yang rancak.
Baca SelengkapnyaTopeng Jawa memiliki berbagai makna dan fungsi tergantung pada jenisnya.
Baca SelengkapnyaDi museum ini pengunjung akan mengetahui berbagai jenis wayang di Indonesia dan mancanegara
Baca SelengkapnyaBudi menjual anyaman atap ilalang buatannya yang berukuran sekitar 2,5 meter x 1,5 meter seharga Rp 15 ribu per lembar.
Baca SelengkapnyaUntuk cerita sendiri, Lejar mengambil cerita yang mengangkat nilai-nilai budaya Papua.
Baca SelengkapnyaMetode Wali Songo dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Baca Selengkapnya