Abdul Karim Oey, aktivis Muhammadiyah dan sahabat Soekarno
Merdeka.com - "Di samping Muslim yang taat, dia pun dipupuk, diasuh dan menjadi seorang nasionalis Indonesia sejati" begitulah Buya Hamka menggambarkan teman dekatnya, Abdul Karim Oey.
Abdul Karim Oey atau Oey Tjeng Hien adalah salah satu tokoh Tionghoa yang punya jasa besar dalam pergerakan bangsa dan perkembangan Islam di etnis Tionghoa. Oey yang orang tuanya asli negeri Tiongkok ini lahir di keluarga yang cukup berada.
Oey muda dulu berusaha menemukan jati dirinya lewat agama. Setelah melewati perjalanan yang panjang, akhirnya Oey memutuskan memeluk Islam. Saat itu di tahun 1930-an, sesuatu yang jarang terjadi seorang Tionghoa memeluk Islam.
-
Kenapa 'Gong Xi Fa Cai' sering digunakan saat Imlek? Kalimat tersebut sangat cocok untuk Anda yang berbisnis. Oleh karena itu, 'Gong Xi Fa Cai' lebih sering digunakan saat menyapa rekan kerja atau rekan bisnis saat Tahun Baru Imlek.
-
Siapa yang merayakan Tahun Baru Islam? Tahun Baru Islam menjadi waktu umat Muslim merenung dan memperbaharui komitmen terhadap ajaran Islam.
-
Artis mana yang merayakan Imlek unik? Jika mayoritas artis menunjukkan momen perayaan Imlek bersama keluarga, Sisca Kohl punya cara unik tersendiri. Istri dari Jess No Limit ini memilih merayakan Imlek dengan membagikan angpao kepada followersnya yang beruntung.
-
Apa momen penting Tahun Baru Islam 1446 H? Mengawali Tahun Baru Islam, yang dikenal sebagai tahun baru Hijriah, adalah saat yang penuh makna bagi umat Islam. Pada tanggal 7 Juli 2024, kita akan memasuki tahun baru Hijriah, yaitu 1446 H.
-
Apa arti Tahun Baru Islam? Tahun baru Islam adalah saat kita merenungkan kesalahan masa lalu dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik di masa depan.
-
Kapan Tahun Baru Islam? Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Islam. Sehingga, Muharram menjadi awal penanggalan tahun Hijriyah dalam Islam.
Keputusan ini membuat dia dijauhi oleh komunitas Tionghoa, sebaliknya suku Melayu menerima Oey dengan tangan terbuka. Sejak saat itu Oey dekat dengan orang-orang Melayu.
"Ananda adalah orang yang mampu, orang keturunan baik-baik mengapa mau masuk suku Melayu, pakaian jorok dan serba buruk itu," kata ayah Oey seperti yang dikutip dari buku Tokoh Tionghoa dan Identitas Indonesia yang ditulis Leo Suryadinata dan diterbitkan Komunitas Bambu tahun 2010.
Tetapi Oey tetap pada pendiriannya. Bahkan pada akhirnya Oey yang membuat ayahnya masuk Islam juga. Pendiriannya terhadap agama ini dia wujudkan juga dengan mendirikan cabang Muhammadiyah.
Dari sini dia mulai aktivitas dakwah dan perdagangannya. Lulusan HCS ini kenal banyak orang termasuk ayah Fatmawati, Hasan Din di Bengkulu. Saat pemilihan konsul Muhammadiyah, Soekarno yang saat itu dibuang ke Bengkulu memilih Oey untuk menduduki jabatan tersebut.
Oey mulai dekat denga sang proklamator bahkan Soekarno tak segan meminta bantuan Oey untuk meminta Fatmawati ke ayahnya. Bukan hanya dengan Soekarno , Oey juga dekat dengan Buya Hamka. Ketiganya bersahabat cukup lama.
Di era Orde lama, Oey memutuskan masuk ke Partai Masyumi tetapi tak lama Masyumi bubar. Oey mendirikan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) pada 1963.
Organisasi bentukan Oey ini berkembang pesat di penjuru tanah air. Bahkan bukan hanya orang Tionghoa melain juga orang-orang pribumi. Dalam organisasi ini orang-orang Tionghoa totok dirangkul dan diberi pengetahuan.
Oey juga berjuang agar Al-Quran dan majalah Islam diterjemahkan ke dalam bahasa Tionghoa. Pengaruh PITI pun meluas hingga PITI bukan hanya milik orang Tionghoa tetapi juga warga pribumi.
Memasuki era Soeharto, organisasi ini dipermasalahkan akibat pemakaian kata 'Tionghoa'. Di tahun 1972, atas perintah Jaksa Agung PITI dibubarkan. Oey yang panjang akal kemudian mentransformasikan kelompok ini dengan nama yang berbeda yaitu PITI (Pembina Iman Tauhid Islam).
Oey terus aktif dalam organisasi keislaman. Dia wafat 13 Oktober 1988 dalam usia 83 tahun.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya dikenal sebagai tokoh islam sekaligus tokoh politik yang cerdas.
Baca SelengkapnyaSelama Abdul Hamid Ono berada di Nusantara, ia memiliki tugas sebagai intelijen dan informan terkait berbagai aktivitas orang-orang sekaligus tokoh muslim.
Baca SelengkapnyaSeorang tokoh pergerakan nasional asal Surakarta ini terlibat aktif dalam pergerakan nasional Indonesia dan organisasi politik.
Baca SelengkapnyaJabatan tinggi dan berteman dengan orang-orang penting membuat ia tetap konsisten tampil sederhana
Baca SelengkapnyaTjokroaminoto dikenal sebagai Ksatria Piningit oleh para pribumi karena melakukan kebaikan bagi orang banyak
Baca SelengkapnyaAncaman hingga percobaan pembunuhan datang dari kawan dekatnya semasa indekos di Surabaya
Baca SelengkapnyaPemberontakan DI/TII terjadi pada tahun 1948 hingga 1949.
Baca SelengkapnyaSeorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional.
Baca SelengkapnyaKH Zainul Arifin, tokoh nasional yang berkutat di bidang politik dari Barus.
Baca SelengkapnyaBung Karno mengaku menikahi Oetari karena menghormati gurunya
Baca SelengkapnyaTanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemberian gelar ini sempat dianggap kontroversial karena Soekarno dijadikan imam yang harus dipatuhi umat Islam di Indonesia.
Baca Selengkapnya