Abdul nabi palsu dari Karawang ubah kalimat syahadat
Merdeka.com - Abdul Muhjib, pria di Karawang, Jawa Barat, diamankan petugas Kepolisian Sektor Pangkalan karena diduga melakukan penipuan kepada warga Medal Sari, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Karawang, Kamis (4/8).
Abdul Muhjib diduga melakukan penipuan berupa mengiming-imingi warga masuk surga dengan membayar Rp 2 juta.‬
Perjalanan Abdul Mujid untuk menyebarkan paham sesatnya sejak bulan Januari 2015 lalu, Diawali dengan mendirikan Padepokan Syekh Sangga Bintang Pratama dibantu lima rekannya.
-
Siapa yang mendirikan pondok pesantren di Kediri? Kiai nyentrik ini mendirikan pesantren tak jauh dari bekas lokalisasi.
-
Siapa saja tokoh penting penyebar Islam di Nusantara? Penyebaran Islam di wilayah ini dilakukan melalui berbagai strategi, seperti jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, pendidikan, serta islamisasi budaya. Tokoh yang merupakan sentra penyebaran Islam di Nusantara ialah para ulama dan raja/sultan.
-
Siapa yang mendirikan Ponpes Al-Anwar? Didirikan Oleh KH Maimoen Zubair hingga Lahirkan Ribuan Ulama, Ini Fakta Menarik Ponpes Al-Anwar Sarang Rembang Ponpes Al-Anwar Sarang menawarkan sistem dan model pendidikan yang beragam
-
Siapa tokoh utama penyebar Islam di Jawa? Maulana Malik Ibrahim: Dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Kakek Bantal.
-
Dimana Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren? Maka dari itu Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren di Gunung Munggut yang berada di utara desa.
-
Siapa yang salah kira kuli panggul sebagai Syekh? Pria asal Betawi itu pun sadar, ternyata pria Timur Tengah yang dikiranya syekh itu adalah seorang kuli panggul.'Sialan, ane kira Wan Habib atau utusan Syekh yang menjemput, tahunya kuli panggul. Pantesan baunya tengik, kalau Habib kan biasanya wangi,' omel pria betawi tadi dengan logatnya yang kental.
"Muhjib mengaku nabi meminta pengikutnya untuk mengucapkan syahadat yang telah dia rombak atau versi dia. Yaitu Asyhadu an-laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhjib da rasuulullaah," kata Kasubag Humas Polres Karawang AKP Marjani, Jumat (5/8).
Aksi Muhjib ini meresahkan. warga Medal Sari lalu melaporkan Muhjib ke MUI Karawang. Setelah itu, MUI meminta Muhjib dan lima rekannya untuk bertobat. Muhjib juga menandatangani surat perjanjian dengan MUI dan warga untuk tidak menyebarkan ajarannya.‬
‪Mereka diminta pihak MUI untuk kembali syahadat sesuai dengan ajaran agama Islam. ‪Namun pada 3 Agustus 2016, Muhjib berulah lagi. Dia kembali menyebarkan ajarannya. Warga pun geram karena perjanjian tersebut dilanggar.‬
‪
Polisi belum mengetahui jumlah warga yang terkena tipu muslihat dari sang nabi palsu.
‪"Anggota Reskrim masih di lapangan mencari alat-alat bukti untuk kasus ini. Karena belum ada warga atau orang yang menjadi korbannya melaporkan pada kami," ujar Marjani. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang Bali awalnya tak mengenal istilah Wali Pitu.
Baca SelengkapnyaCara Syekh Jumadil Kubro menyebarkan Islam dengan berdagang dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Baca SelengkapnyaPelaku sudah melancarkan aksinya tersebut sejak akhir tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTujuan pria tersebut semulanya bukan ingin melakukan penangkapan terhadap target operasinya, melainkan urusan yang lain.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaAyah tersangka kasus penjualan gelar habib palsu Janes Meliank, Sobri disebut sebagai habib.
Baca SelengkapnyaUlama ini datang ke Tuban jauh sebelum era Wali Songo
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca SelengkapnyaPerjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki
Baca SelengkapnyaTersangka menipu dengan mengaku sebagai kiai untuk mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Hikmah Al Kahfi
Baca SelengkapnyaPangeran keturunan Majapahit ini lebih senang dekat dengan warga biasa. Bahkan, ia menyembunyikan identitasnya sebagai bangsawan di hadapan warga.
Baca SelengkapnyaRabithah Alawiyah mengapresiasi langkah cepat kepolisian yang telah menindaklanjuti laporannya
Baca Selengkapnya