Abdullah bunuh istri dan anak diduga karena faktor ekonomi
Merdeka.com - Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Abdullah (50) atas istrinya Wiwik Halimah (48) dan anaknya, Putri Saridevi (16) diduga karena faktor ekonomi. Kondisi pelaku yang tidak memiliki pekerjaan dan persoalan rumah tangga diduga menjadi pemicu aksi nekat ayah dua anak itu.
"Pak Dullah sehari-hari tidak bekerja, kalau sebelumnya buruh bangunan. Keduanya sering bertengkar karena urusan keluarga," kata Dikri, tetangga sekaligus saudara pelaku dan korban di lokasi kejadian, Selasa (4/8).
Hidup mereka sehari-hari ditopang dari toko kelontong, selain dari sang istri yang berjualan rujak di depan rumah. Rupanya tuntutan kebutuhan hidup, pendapatan keduanya tidak mencukupi, karena itu mereka kerap bertengkar.
-
Apa yang terjadi pada keluarga Abdur Rahman? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir.
-
Dimana suami pengangguran ini tinggal? Sudah dilaporkan bahwa ia pindah ke Jepang sekitar delapan tahun yang lalu dan menikah dengan wanita bernama Fenghua.
-
Bagaimana cara sang istri membuat suaminya babak belur? Si suami babak belur sampai bibirnya nyonyor dipukulin si istri.
-
Apa yang dilakukan istri pria itu? Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
-
Bagaimana suami pengangguran ini mendapatkan uang? Fenghua selalu siap membantu suaminya, menyediakan makanan dan membayar biaya kuliah.
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
"Mereka punya toko pracangan. Tetapi yang perempuan sering sambatan cari pinjaman. Tanah yang ditempati sebagian dijual. Itu ada batu di depan rumah akan dibangun bengkel," katanya.
Korban Wiwik, kata Dikri, sekitar beberapa hari lalu juga melaporkan suaminya atas kasus KDRT. Para perangkat desa masih berencana mendamaikan keduanya.
"Bu Wiwik melaporkan kasus penganiayaan sekitar 3 hari lalu. Rencananya hari ini akan dikumpulkan untuk mendamaikan," katanya.
Kedua belah pihak rencananya dipertemukan. Namun sebelum pertemuan perdamaian itu digelar, terjadi tindak pembunuhan tragis tersebut.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Wahyu Hidayat mengungkapkan, sejauh ini pelaku dalam kondisi kritis. Dokter sedang melakukan perawatan dengan dijaga oleh petugas.
"Memang ada konflik antara istri dan suami sehingga terjadi penganiayaan dengan menggunakan parang. Dua buah parang disita atas kejadian tersebut," katanya.
Polisi menduga, pelaku berusaha untuk menghilangkan jejak dengan membakar jasad korban. Selain itu, pelaku ditemukan dalam kondisi lemas karena meminum cairan pembersih lantai.
"Pelaku diduga minum 10 tablet obat sesak nafas dan pembersih lantai," tegasnya.
Abdullah dan keluarga tinggal di Desa Argosari RT 2/RW 1, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Dia diduga pelaku tunggal pembantaian istri dan anaknya, yang dilakukan Selasa (4/8) pukul 02.45 WIB.
Rumah Dullah sendiri tepat berada di jalan masuk menuju masjid dan tidak jauh dari Balai Desa. Pelaku juga sempat menjadi imam sholat magrib sebelum kemudian melakukan aksi kejinya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, para tersangka masih belum mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaSelama mengontrak itu diketahui Panca sama sekali tidak memberikan indentitas berupa KTP atau KK kepada ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terhadap istrinya terancam hukuman 15 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaPolisi menangani kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ibu kepada dua anaknya di Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTersangka memukul kepala suaminya dengan mesin pompa air hingga tewas di tempat.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi aksi mutilasi pelaku terhadap korban, TR diduga mengalami perubahan karakter dan sifat.
Baca Selengkapnya