ABG diterkam buaya saat cuci kaki di Sungai Rokan
Merdeka.com - Memasuki hari ketiga pencarian Sugiarto (13) korban yang diterkam buaya ketika mencuci kaki bersama teman-temannya di Sungai Rokan, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau pada Senin (9/5), jasadnya belum juga ditemukan.
"Kami meminta agar jasad Sugiarto segera dikembalikan (ditemukan)," kata Pawang Buaya Rismanto Saragih saat melakukan ritual di lokasi bocah yang diterkam buaya di Sungai Rokan, Rabu (11/5).
Dalam ritualnya, pria asal Kecamatan Sinaboi ini menyebutkan nama Muhgi yang merupakan nama buaya betina yang diduga telah menerkam korban bocah Sugiarto dua hari lalu.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Di lokasi ritual, keluarga korban dan ribuan warga terlihat menunggu kehadiran buaya di pinggir Sungai Rokan, tepatnya di depan Markas Kodim 0321/Rohil di Kompleks Perkantoran Batu Enam, Bagansiapiapi.
Usai menyebutkan nama Muhgi sebanyak tujuh kali, kemudian Saragih menyemaikan berbagai macam bunga yang dilemparkan ke arah Sungai Rokan, dan bahkan salah satu pakaiannya juga dilemparkan ke dalam sungai itu.
Setelah satu menit kemudian, ribuan warga yang menyaksikan pemanggilan buaya itu sempat geger karena salah satu buaya berukuran tiga keping papan menampakkan diri datang dari arah Jembatan Pedamaran I.
Namun, karena kondisi masyarakat ramai dan berisik, buaya yang sudah sempat mendekat dan menampakkan diri itu kembali menghilang.
Akhirnya sang pawang memutuskan untuk melanjutkan kembali ritual yang dilakukan pada pukul 13.00 WIB, namun hasilnya buaya itu tidak menampakkan wujud.
Hingga sore, buaya tersebut belum juga muncul dan jasad Sugiarto belum juga ditemukan, sementara Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohil bersama pihak kepolisian masih tetap berjaga dan melakukan patroli di sepanjang Sungai Rokan.
Seperti diberitakan Antara, peristiwa itu terjadi Senin (9/5) sekitar pukul 14.30 WIB, ketika itu korban dan lima orang temannya hendak mencuci kaki di Sungai Rokan.
"Saat itu kakinya kotor, jadi dia berniat mencuci kaki. Tapi tiba-tiba ia diterkam buaya dan teman-temannya tidak bisa menolong," ungkap Iwan, saha satu warga yang ikut mencari korban.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSelain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca Selengkapnya