ABG tewas tersambar petir saat mancing cumi-cumi di Teluk Banyuwedang
Merdeka.com - Orang tua dan warga satu kampung di Batu Ampar, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, tak kuasa menahan tangis melihat jasad Kadek Sudiadnyana saat dibopong ke rumahnya. Anak Baru Gede (ABG) berusia 13 tahun ini ditemukan tewas terkapar diduga disambar petir saat mancing di tegalan, Kamis (16/11).
Informasinya, hujan gerimis yang tidak henti sejak pagi hari memaksa korban yang duduk di bangku kelas 7 SMP ini pergi memancing sekitar pukul 15.00 WITA. Ia menggunakan ban mobil sebagai pelampung untuk menuju ke tengah laut memancing cumi-cumi di Teluk Banyuwedang.
Saat itu korban tidak sendiri tetapi bersama temannya Kadek Suastika alias Koko (16) warga Desa Pejarakan yang juga merupakan siswa SMK di Desa Sumberkime.
-
Apa yang terjadi pada tubuh orang yang tersambar petir? Petir menghantarkan tegangan listrik yang sangat besar. Sambaran petir itu bisa menyebabkan ritme jantung yang berubah, gendang telinga pecah, pernapasan tak stabil, dan luka bakar sebelum akhirnya tewas.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang menjadi korban gigitan ular berbisa? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak.
Menurut rekannya (saksi) sekitar pukul 15.30 WITA, petir mengglegar keras. Saksi memang tidak melihat langsung petir mengarah ke korban. Namun saat itu dirinya berteriak memanggil manggil tetapi tidak ada jawaban.
Saat dihampiri korban sudah bau angit dan lemas tidak bernyawa masih mengapung di atas ban. Koko yang syok langsung meminta pertolongan nelayan setempat dalam suasana hujan deras.
Korban menderita luka bakar pada telinga, pipi, dan badan bagian kanan. Korban pun langsung dilarikan ke Puskesmas desa setempat. Namun sayang, nyawa bocah itu sudah tidak tertolong.
"Waktu itu dia (Korban Sudiadnyana, red) langsung terlentang diatas ban yang dijadikan pelampung. Langsung saya membawa ke pinggir, dan korban sempat diberi pertolongan oleh pegawai Resort, tapi korban tidak sadar," ungkapnya.
Dikonfirmasi Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP. Nyoman Suartika mengatakan, anggota Polsek Gerokgak sudah mendatangi lokasi serta meminta keterangan sejumlah saksi-saksi.
"Korban meninggal karena disambar petir saat memancing. Awalnya, korban pergi memancing bersama temannya, dalam kondisi hujan disertai petir, nah saat mereka asyik memancing tiba-tiba petir menyambar korban Sudiadnyana. Korban sempat diberikan pertolongan, tapi nyawanya tidak tertolong," jelas Suartika, Kamis (16/11) petang.
Kini jenazah korban sudah ada di rumah duka, untuk dilakukan persemayaman. Mengingat, cuaca saat ini sedang musim hujan lebat, dan terkadang disertai dengan petir dan angin kencang. Untuk itu masyarakat dihimbau, agar tetap berhati-hati saat melakukan aktivitas ataupun berpergian, demi keselamatan bersama.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPada bagian belakang tubuhnya terdapat luka robek diduga akibat bacokan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas usai terlibat tawuran di Jalan Raya Bogor-Jakarta KM 39
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaDia memastikan CCTV tersebut tidak rusak, namun kapasitas penyimpanan DVR CCTV hanya 1 TB
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnya