Absen rapat kerja dengan Komisi V, Ignasius Jonan disindir

Merdeka.com - Komisi V DPR hari ini rapat kerja dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Basarnas, BMKG, KNKT. Rapat kerja ini membahas tentang insiden kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan selat karimata.

Namun sayang, Jonan tak hadir dalam rapat kerja ini, dia hanya diwakilkan. Absennya Jonan menjadi bahan sindiran para anggota Komisi V DPR sebelum rapat dimulai. Sejumlah pandangan menilai, rapat baiknya ditunda karena Jonan tak hadir.

"Setelah mendengar bahwa Menhub tidak bisa hadir walaupun sudah di undang, saya pikir karena Basarnas dan KNKT sudah bekerja maksimal. Saya jujur agak malu karena kita mengundang mereka ke sini. Harusnya kita yang ke kantor mereka. Hari ini harusnya komprehensif pertemuannya termasuk Menhub. Menhub harusnya ada di sini," kata Politikus Golkar, Ridwan Bae di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/1).

Fraksi PKS juga menyampaikan protes dan kekecewaannya Jonan tidak bisa hadir dalam rapat tersebut. Namun, PKS masih ingin rapat dilanjutkan demi mendapatkan informasi akurat tentang jatuhnya AirAsia.

"Kita ingin mendapatkan informasi resmi mengenai ini. Walaupun sebenarnya baiknya Menhub hadir juga," kata Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim.

Sementara Gerindra, lebih ingin rapat tetap dilanjutkan karena pihak Basarnas dan KNKT sudah hadir. Politikus Gerindra Ade Reza meminta pimpinan rapat melanjutkan rapat ini.

Begitu juga dengan PDIP, pihaknya ingin rapat dilanjutkan meski Jonan tidak menampakkan batang hidungnya. Sebab, Komisi V ingin mendapatkan informasi yang lengkap dari Basarnas, KNKT dan pihak terkait ihwal jatuhnya pesawat AirAsia.

"PDIP berpandangan karena seluruh jajaran sudah hadir dan masyarakat juga ingin melihat sejauh apa perkembangannya karena sampai hari ini berita ini mendapat perhatian besar dari masyarakat maka rapat ini dilanjutkan saja," kata Lazarus.

Kritik juga datang dari Partai Demokrat. Salah satu politikus Demokrat yang hadir dalam rapat ini menyebut Jonan tak paham hirarki undang-undang.

"Lucu pula menteri ini seakan tidak tahu apa yang mau dilakukannya, dia tidak tahu hirarki perundang-undangan, di mana DPR itu setara dengan eksekutif," tandasnya.

Jonan sendiri sudah mengirim surat ke DPR memberitahukan bahwa tak dapat hadir karena masih berada di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Dalam surat itu, Jonan beralasan masih harus fokus menangani insiden AirAsia.