Abu jenazah Laksamana Maeda akan ditaburkan di Indonesia
Merdeka.com - Laksamana Muda Maeda Tadashi berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Bahkan rumahnya dijadikan tempat penyusunan naskah proklamasi pada dini hari tanggal 16-17 Agustus 1945. Dia sangat mencintai Indonesia.
Putra Laksamana Maeda, Nishimura Toaji Maeda, berencana akan membawa dan menaburkan abu ayahnya tersebut di Indonesia.
"Ayah saya sangat mencintai Indonesia dan selepas kemerdekaan Indonesia ingin kembali ke Indonesia. Beliau sangat cinta dengan Indonesia," ujar Nishimura saat ditemui pada acara Napak Tilas Proklamasi di Jakarta, Minggu.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Apa makna utama dari kemerdekaan bagi bangsa Indonesia? 'Kemerdekaan adalah fondasi kekuatan bangsa kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!'
-
Kapan Hari Kemerdekaan Indonesia? 17 Agustus, momen bersejarah bangsa Indonesia.
Nishimura berencana akan membawa abu ayah dan juga ibunya dan akan menaburkannya di Tanah Air.
"Kami mempunyai darah Indonesia. Nenek saya dari garis keturunan ibu adalah orang Jawa. Sementara kakek saya orang Jepang." Meski demikian, dia mengaku belum tahu kemana abu tersebut akan ditaburkan. Menurut dia, yang terpenting di Tanah Jawa.
"Bisa juga ditaburkan di laut," jelas dia.
Laksamana Muda Maeda merupakan perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik.
Laksamana Muda Maeda memiliki peran yang cukup penting dalam kemerdekaan Indonesia. Maeda mempersilakan kediamannya yang berada di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, sebagai tempat penyusunan naskah proklamasi.
Pada saat itu ada perjanjian, jika Jepang kalah perang maka Indonesia kembali ke pangkuan Belanda. Angkatan Darat Jepang setuju, tetapi Angkatan Laut Jepang tidak setuju.
Laksamana Maeda berpendapat, daripada diserahkan ke Belanda lebih baik dimerdekakan saja.
Maeda menjamin kediamannya tersebut sebagai tempat yang aman dalam perumusan naskah proklamasi.
Saat ini, rumah Maeda tersebut dijadikan Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kacung Maridjan, mengatakan perjalanan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan tidak dapat dilepaskan dari rumah Maeda.
"Dari gedung ini, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Dulu banyak yang tak mungkin Indonesia merdeka, namun para pendiri bangsa kita menjadikannya sebagai hal yang mungkin. Mari kita lanjutkan kemerdekaan dengan kebaikan," imbuh Kacung.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda, kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ziarah ke makam Pangeran Diponegoro di Makassar.
Baca SelengkapnyaTerdapat momen tak terduga saat pengibaran bendera merah putih oleh Latief. Ketika itu, dirinya masih mengenakan seragam tentara Jepang dan tidak melepasnya
Baca SelengkapnyaHari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu disampaikan Mahfud dalam diskusi publik 'Tabrak Prof' bersama generasi atau kaum muda Aceh.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, sebaiknya lokasi makam tersebut tetap berada di tempatnya karena Makassar memiliki nilai historis pada diri Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaDengan insting jurnalistiknya, B.M. Diah memutuskan untuk memungut kembali naskah teks proklamasi yang asli dari tempat sampah.
Baca SelengkapnyaSosok Adam Malik, pria dari Pematangsiantar yang pernah menjabat sebagai Presiden ketiga dan mencetuskan organisasi ASEAN.
Baca SelengkapnyaMohammad Hatta adalah pahlawan nasional yang dikenal cerdas, jujur, dan bijaksana.
Baca SelengkapnyaTekadnya yang kuat membuat dirinya berani maju secara terbuka untuk menghadapi sekutu. Muslihat tak peduli meski hujan peluru terjadi di sana.
Baca SelengkapnyaDua tahun pascakemerdekaan Indonesia, Menteri Muda Penerangan AR Baswedan, Menteri Muda Luar Negeri H Agus Salim dan rombongan delegas berangkat ke sejumlah negara timur tengah untuk mencari dukungan dan pengakuan negara lain atas kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSosok pahlawan nasional ini membawa pengaruh besar kepada sang cucu yang kini jadi calon Presiden Republik Indonesia.
Baca Selengkapnya