Aburizal Bakrie Pilih Disuntik Vaksin Nusantara
Merdeka.com - Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical telah disuntik vaksin Nusantara sebagai upaya imunisasi Covid-19. Hal tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Aburizal Bakri, Lalu Mara Satria Wangsa.
"Benar," tutur Lalu saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (13/4).
Menurut Lalu, Aburizal Bakri disuntik vaksin Nusantara seminggu yang lalu. Beredar pula video yang menunjukkan Ical selesai divaksin.
-
Kapan vaksin cacar api diberikan? Zostavax diberikan dalam satu dosis tunggal melalui suntikan dan direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana vaksin cacar api bekerja? Zostavax adalah vaksin cacar api generasi pertama yang telah digunakan sejak 2006. Vaksin ini menggunakan virus varicella-zoster yang dilemahkan untuk merangsang respons kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.
"Saya memang tak mendampingi. Tetapi beliau kirim videonya ke saya awalnya," jelas Lalu.
Lalu menyampaikan, ada alasan mengapa vaksin Nusantara dipilih untuk digunakan ketimbang vaksin Sinovac yang menjadi bagian dari program imunisasi massal masyarakat Indonesia.
"Beliau percaya dengan kemampuan Prof Terawan. Dan beliau mendukung produk anak bangsa," tutur Lalu.
Menurut Lalu, Ical sangat mendukung vaksin Nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan. Selain itu, produk vaksin dalam negeri dipercaya tidak kalah dengan hasil impor.
"Beliau bukan saja mendukung tapi juga mendoakan vaksin nusantara sukses. Ini kan sesuai dengan permintaan bapak presiden agar kita mencintai produk dalam negeri," kata Lalu.
Dalam video, Aburizal Bakri mengatakan menjadi yang pertama disuntik vaksin Nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan. "Ini vaksin nusantara. Saya pertama kali, Insyaallah berhasil," kata Aburizal Bakri.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca Selengkapnya