Acara Motor Trail Rusak Kawasan Wisata Ranca Upas, Pengelola Minta Maaf
Merdeka.com - Kawasan wisata alam Ranca Upas di Kabupaten Bandung rusak karena aktivitas pecinta motor trail. Kerusakan ini viral di media sosial.
Salah satu unggahan bahkan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah adanya aktivitas pemotor trail. Dari semula asri menjadi kotor penuh lumpur.
Tanaman bunga rawa (edelweiss rawa) di area itu mati karena dilindas. Padahal, bunga ini tidak bisa tumbuh di sembarang tempat. Tanaman itu disebutkan hanya bisa tumbuh adalah Ranca Upas dan Danau Ciharus.
-
Dimana jalan rusak itu dijadikan wisata? Beberapa di antaranya menggambarkan jalan rusak yang dijadikan wisata buaya atau seperti sedang melakukan offroad di hutan.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Dimana Jalan Pantura Jawa Barat mulai terlihat rusak? Lalu kondisi jalan sudah mulai rusak saat melewati Simpang Jomin arah ke Subang, Jawa Barat.
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Kenapa warga Kampung Popok punya motor trail? 'Buat mencari rumput,' kata salah seorang warga terkait penggunaan motor trail itu.
-
Di mana lokasi kecelakaan pemotor? Lokasi terjatuhnya sang pemotor begitu dekat dengan laju kendaraan dinas para pejabat.
Berdasarkan informasi dihimpun, acara motor trail bertajuk "Ranca Upas Camping Adventure Explore 2023" ini diduga diselenggarakan kelompok atau komunitas bernama Tramaxss. Hal ini bisa dilihat dari unggahan promo acara di akun instagramnya.
Acara Tak Terkendali
Acara yang diikuti seribuan peserta itu tidak terkendali. Panitia pun dianggap tidak becus. Para peserta tampak marah karena janji hadiah dan janji yang diberikan tidak terealisasi. Puncaknya, para peserta membakar beberapa motor. Momen itu pun direkam dan unggahannya sempat viral.
Ribuan peserta yang sudah kecewa melanjutkan aktivitas mengarungi sejumlah kawasan tanpa track yang jelas dan merusak tanaman.
Ucapan permintaan maaf pun disampaikan oleh tiga orang yang mengaku sebagai panitia dan diunggah di akun Instagram @tramaxss. Hanya, ketiganya diduga bukan panitia utama, karena mereka tidak tampak dalam unggahan sebelumnya.
"Saya meminta maaf atas kejadian yang telah terjadi dan kelalaian panitia sehingga merugikan semua pihak, termasuk para sponsor dan penyedia tempat Ranca Upas. Saya sangat menyesali kejadian ini dan sekali lagi mohon maaf semua pihak yang dirugikan, terutama para peserta event," ucap tiga orang dalam video.
Manajer Kawasan Minta Maaf
Sementara itu, Manajer Site Kampoeng Cai Raca Upas Argo Wibowo mengatakan ada kesalahpahaman antara penyelenggara event dan peserta. Sebabnya, tidak adanya panitia di jalur sehingga peserta menggunakan jalur secara asal-asalan sampai memasuki kawasan savana yang ditumbuhi bunga rawa.
"Nah, kami sangat menyesalkan adanya kejadian itu dan meminta permohonan maaf mewakili manajemen, dan mungkin ke depannya menjadi pelajaran bagi manajemen kami terkait aturan, SOP, dan event-event tertentu, jadi kami akan atasi," ucap Argo.
"Tadi pagi kami bersama masyarakat, dengan koperasi Edelweis Ranca Upas, dan elemen lainya kami melakukan penanaman kembali Bunga Rawa yang tadinya luasannya sekitar 1,5 hektar tapi kita tanami sampai ujung kisaran sekitar 3 hektar," lanjutnya.
Tak Dilaporkan
Argo mengaku bahwa panitia menyebut peserta acara hanya sekitar 700 orang dan semua izin sudah dipenuhi. Tapi, pada saat acara berlangsung, ada sekitar 1.600 orang peserta.
"Ketika kami tahu ada peserta 700 yang masuk, kita anggap panitia profesional, karena perizinan sudah komplet. Tapi ternyata pas event berlangsung itu ada 1.600 an peserta," ucap dia.
"Kalau di izin di Perhutani itu ada ketentuan-ketentuan yang melarang jalur yang tidak pada tempatnya, kita sudah melakukan event ini sebanyak tiga kali dan tidak membuka jalur yang baru dan menggunakan jalur yang lama, jadi langkah-langkah pencegahannya sudah sedemikian rupa, dan sudah memaksimalkan atau antisipasi apabila ada chaos atau seperti apa," terang Argo.
Masalah ini mendapat perhatian karena merusak alam. Disinggung mengenai upaya hukum yang akan ditempuh untuk panitia yang tidak profesional, Argo mengaku fokus pada perbaikan.
"Kami lebih memilih langkah untuk meredam saja, kami lebih memilih untuk melakukan langkah ke depan seperti apa, karena saling menyalahkan juga kurang baik. Ya mungkin bisa dibilang seperti itu (panitia tidak professional), tapi pas pelaksanaan panitia blunder akhirnya para peserta masuk rawa padahal itu sudah dilarang, kita sudah pakai race line tapi tetap peserta masih mabal," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tempat wisata yang dulunya indah, menjadi rusak akibat warga berbondong-bondong datang ke lokasi setelah viral di medsos
Baca SelengkapnyaSayangnya pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang itu tinggal kenangan.
Baca SelengkapnyaNiat hati ingin liburan, tempat wisatanya ternyata sudah 'hilang'. Jadi gagal liburan nih!
Baca SelengkapnyaSeorang pemotor nekat lewati jalanan yang penuh becek dan lumpur.
Baca SelengkapnyaSebuah jalan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menjadi sorotan usai dipenuhi ceceran sampah.
Baca SelengkapnyaPerlu perjuangan untuk mencapai suatu tujuan, begitu juga dengan liburan.
Baca SelengkapnyaKemajuan media sosial membuat sebuah tempat dengan pemandangan indah mudah viral.
Baca SelengkapnyaViral Pemotor Nekat Terobos Jalan Baru Dicor di Bandung Barat
Baca SelengkapnyaLebar jalan yang amblas mencapai 30 meter dengan kedalaman longsor 50 meter.
Baca SelengkapnyaAcara yang digelar oleh Polda Jatim ini menuai pro kontra
Baca SelengkapnyaPotret jalanan ekstrem yang dilalui dua remaja putri sebelum alami kecelakaan dan nyangkut di atap rumah warga.
Baca SelengkapnyaPungli biasa dilakukan pihak yang tidak berwenang, seperti kelompok masyarakat atau pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
Baca Selengkapnya