Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aceh jadi provinsi ketiga di Indonesia pengidap difteri terbanyak

Aceh jadi provinsi ketiga di Indonesia pengidap difteri terbanyak Masjid Baiturrahman. ©2016 merdeka.com/afif

Merdeka.com - Rendahnya kesadaran masyarakat memberikan imunisasi lengkap kepada anak mengakibatkan meningkatnya kasus penderita difteri di Aceh dari tahun ke tahun. Bahkan periode Juni tahun 2018 ini penderita difteri di Aceh lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, penderita difteri di Aceh tertinggi selama 7 tahun terakhir sejak 2012 lalu. Semester satu tahun 2018 ini saja telah ditemukan 143 kasus, namun belum ada pasien yang meninggal dunia.

Bila dibandingkan tahun 2017 lalu, penderita kasus difteri sepanjang tahun sebanyak 113 penderita dan 5 orang meninggal dunia. Berdasarkan data tersebut tampak jelas baru semester satu tahun 2018 naik cukup signifikan.

Serambi Mekkah menduduki peringkat ketiga di Indonesia terjangkut difteri. Untuk peringkat pertama di Provinsi Jawa Timur dan kedua Jawa Barat. Selama kurun waktu 7 tahun terakhir, hanya tahun 2015 kasus difteri.

Pada tahun 2012 ditemukan 5 kasus dan satu meninggal dunia. Pada tahun 2013 ditemukan 6 kasus dua orang meninggal dunia, tahun 2014 ditemukan 5 kasus satu orang meninggal.

"Cukup tinggi, kita peringkat ketiga di Indonesia tahun 2017 lalu penderita difteri," kata Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Aceh, dr Abdul Fatah, Rabu (25/7) di Banda Aceh.

Ada 13 kabupaten yang ada terjangkit difteri tahun 2017 lalu, yaitu yang paling tinggi berada di Kabupaten Aceh Timur sebanyak 18 kasus, satu orang meninggal dunia. Lalu disusul Kabupaten Pidie Jaya dan Kota Banda Aceh sebanyak 17 kasus, satu meninggal dunia di Pidie Jaya.

Lalu di Aceh Utara dan Bireuen sebanyak 13 kasus masing-masing satu orang meninggal dunia. Selanjutnya Kabupaten Pidie 12 kasus, Aceh Besar 9 kasus, Lhokseumawe 5 kasus, seorang meninggal dunia, Aceh Barat 4 kasus.

Sedangkan kabupaten lainnya Kota Sabang hanya 2 kasus, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Tamiang dan Aceh Singkil hanya satu kasus selama tahun 2017.

Mirisnya pada tahun 2018 jumlah daerah yang terjangkit difteri pada semester pertama bertambah menjadi 18 kabupaten/kota. Kota Banda Aceh yang berada di pusat ibu kota Provinsi Aceh dan Kabupaten Besar yang bertetanggaan merupakan daerah tertinggi terjangkit difteri. Hingga Juni 2018 sudah ditemukan 24 kasus difteri.

Sedangkan, Kabupaten Pidie ditemukan 20 kasus, disusul Aceh Utara 16 kasus dan Aceh Jaya, Bireuen dan Aceh Barat 7 kasus. Setelah itu Aceh Tengah dan Lhokseumawe 6 kasus, Aceh Timur 5 kasus, Sabang, Nagan Raya dan Pidie Jaya 4 kasus.

Kemudian, yang paling rendah terjangkit difteri dari 18 daerah yang terjangkit dari 23 kabupaten/kota berada di Kabupaten Aceh Tamiang 3 kasus, Kota Langsa dan Bener Meriah 2 kasus dan Aceh Singkil dan Kota Subussalam 1 kasus.

"Alhamdulillah tahun 2018 belum ada yang meninggal dunia," jelasnya.

Rata-rata kelompok umur yang paling rentan terjangkit virus difteri pada usia 14 tahun sebanyak 40 persen. Usia 5-9 tahun sebanyak 29 persen, usia 10-14 tahun 25 persen, 1-4 tahun 5 persen dan 1 tahun hanya 1 persen.

Menurut dr Abdul Fatah, siapapun berpotensi terjangkit difteri, karena dalam tubuh manusia memang sudah memiliki embreo itu. Namun yang membuat bisa bertahan dan terhindar dari penyakit berbahaya itu adalah dengan cara melakukan imunisasi yang lengkap sejak kecil.

"Siapapun bisa terjangkit, tidak mengenal usia, siapapun yang tidak memberikan imunisasi pada anak, tetap rentan," ungkapnya.

Data dari Dinkes Aceh pada tahun 2017 lalu menunjukkan, sebanyak 94 persen yang menderita difteri tidak pernah mendapatkan imunisasi apapun pada anak. Sisanya 5 persen hanya pernah mendapatkan imunisasi sebanyak 3 kali dan 1 persen pernah imunisasi 1 kali.

"Jadi imunisasi itu harus lengkap dan terus dilakukan secara periodik sesuai arahan pihak terkait, ini untuk menjamin ketahanan tubuh anak terjamin," tukasnya.

Kata dr Abdul Fatah, pada tahun 2018 ini kasus difteri yang terjadi di Aceh masih disebabkan minimnya kesadaran masyarakat memberikan imunisasi lengkap pada anak. Bahkan berdasarkan data terbaru, 77 persen yang terjangkit difteri karena tidak ada imunisasi.

"Sisanya ada 21 persen hanya 3 kali imunisasi, 1 persen 2 kali dan 1 persen 1 kali," tukasnya.

Adapun alasan orang tua tidak mau memberikan imunisasi kepada anaknya karena takut anaknya demam setelah diberikan imunisasi. Kata dr Abdul Fatah, alasan ini ditemukan sebanyak 28,8 persen. Selain itu 26,3 persen pihak keluarga yang tidak memberikan izin. Alasan lainnya karena lokasi imunisasi yang tidak terjangkau sebanyak 21,9 persen.

Alasan lainnya sebanyak 16,3 persen menjawab karena orang tua terlalu sibuk, sehingga tidak sempat memberikan imunisasi kepada anak. Biasanya, sebut dr Abdul Fatah, alasan sibuk hingga tidak memberikan imunisasi penduduk yang berada di perkotaan.

"Biasanya ini terjadi di perkotaan karena kedua orang tua bekerja. Sisanya ada 6,8 persen alasan sakit dan 6,7 persen tidak tahun tempat imunisasi," jelasnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia

Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus DBD Meningkat, 475 Pasien Dilaporkan Meninggal Dunia
FOTO: Kasus DBD Meningkat, 475 Pasien Dilaporkan Meninggal Dunia

Jumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.

Baca Selengkapnya
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes

Hingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.

Baca Selengkapnya
2.131 Warga Bali Terserang DBD, Faktor Curah Hujan Tinggi Picu Meningkatnya Populasi Nyamuk
2.131 Warga Bali Terserang DBD, Faktor Curah Hujan Tinggi Picu Meningkatnya Populasi Nyamuk

Kasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung

Baca Selengkapnya
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak

Penderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus

Baca Selengkapnya
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran

Jasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.

Baca Selengkapnya
Waspada DBD di Indonesia Melonjak Sampai Bulan April, Kenali Gejalanya
Waspada DBD di Indonesia Melonjak Sampai Bulan April, Kenali Gejalanya

Per 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Catat Kasus ISPA Meningkat Pada 2023
Dinkes DKI Catat Kasus ISPA Meningkat Pada 2023

Ratusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.

Baca Selengkapnya