Ada 2 Gelombang Massa Datangi Polsek Ciracas, Terakhir Lakukan Provokasi Perusakan
Merdeka.com - Massa mendatangi Polsek Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu malam dan melakukan pembakaran. Di hari itu, ada dua gelombang massa yang datang.
Pertama kali, massa datang pukul 20.00-21.00 WIB. Aksi massa saat itu bisa diredam setelah Dandim dan Danrem mendatangi lokasi. Dandim dan Danrem meminta massa untuk bubar dan kemudian bubar.
Kemudian datang gelombang massa kedua pukul 23.00 WIB. Massa kedua inilah yang diduga memprovokasi pengrusakan Mapolsek.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
"Jadi gini, video itu, kejadian malam itu ada dua gelombang sebenarnya. Jadi gelombang pertama itu massa jam delapan, jam sembilan (malam) itu massa di Mapolsek Ciracas. Kemudian ada Dandim, Danrem memerintahkan massa untuk bubar, dia bubar. Kemudian jam 11, ada massa kedua yang langsung masuk ke Mapolsek Ciracas. Nah inilah yang memprovokasi melakukan perusakan di Mapolsek Ciracas. Nah kita cari tahu massa dari mana ini," kata Kepala Pusat Penerangan Kodam Jaya, Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (14/12).
Kristomei menegaskan, massa kedua inilah yang merusak. Saat kejadian itu, petinggi TNI baik Dandim dan Danrem sudah tak ada di lokasi.
"Sudah tak ada (Dandim dan Danrem). Anggota udah bubar kan," ujarnya.
Jika ada anggota TNI yang terbukti terlibat dalam pembakaran Polsek Ciracas, Kristomei menegaskan yang bersangkutan akan ditindak tegas dan akan dibawa ke pengadilan militer. Menurutnya sanksi pidana militer lebih berat dibanding pidana umum.
"Itu lebih berat, saya pastikan lebih berat. Bisa dipenjara dan langsung dipecat tambahannya," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai langkah penyelesaian dalam penanganan perkara prajurit TNI menyerang Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca SelengkapnyaSaat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaViral prajurit TNI Bentrok dengan pengiring jenazah di Manado
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaPolisi membantah kejadian dalam video tersebut berada di kompleks perumahan TNI.
Baca Selengkapnya