Ada 33 ribu kasus anjing gigit orang di Bali
Merdeka.com - Gigitan anjing di Provinsi Bali selama periode Januari-Juli 2013 mencapai 33 ribu kasus lebih, demikian data Dinas Kesehatan setempat. Kasus gigitan anjing terbanyak terjadi di Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar.
Sedangkan jumlah kasus terendah di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Klungkung. Di kawasan Kuta Selatan dan Petang (Badung) misalnya, kasus gigitan umumnya disebabkan oleh anjing-anjing liar. Sementara di Kota Denpasar mayoritas oleh anjing rumahan.
"Jumlah ini cukup tinggi karena rata-rata ada 100-120 kasus gigitan per hari. Dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sedikit ada penurunan karena saat itu mencapai 150 gigitan per hari," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, seperti diberitakan Antara, Sabtu (20/7).
-
Kenapa gigitan hewan penting? Gigitan adalah salah satu mekanisme pertahanan penting bagi banyak hewan.
-
Berapa banyak hewan di Bumi? Planet ini adalah rumah bagi 8 miliar manusia saja. Manusia berbagi ruang tersebut dengan sekitar 130 miliar mamalia lain, hingga 428 miliar burung, 3,5 triliun ikan, dan sekitar 10 triliun serangga (yaitu 1 dengan 18 angka nol).
-
Hewan apa yang memiliki gigitan paling kuat? Buaya muara (Crocodylus porosus) adalah anggota terbesar dari keluarga buaya, dengan berat mencapai 1.000 pon. Buaya ini juga memiliki gigitan terkuat di dunia.
-
Kenapa orang menghabiskan banyak untuk hewan peliharaan? 'Saya menghabiskan setidaknya 500.000 won (Rp5,8 juta) untuk anjing saya setiap bulan, tetapi saya tidak pernah menganggapnya sebagai pemborosan,' kata seorang pemilik anjing berusia 30-an yang bermarga Kim. 'Itu telah dan akan terus menjadi kesenangan saya selama saya diberkati untuk menghabiskan waktu bersamanya.'
-
Siapa yang membagikan kumpulan nama hewan peliharaan? Sebagai referensi, berikut merdeka.com membagikan kumpulan nama hewan peliharaan yang bisa digunakan untuk menamai peliharaan di rumah.
-
Siapa yang memelihara 25 ekor anjing di Bali? Sebagai pecinta binatang, I Ketut Widianta diketahui sudah merawat 25 ekor anjing peliharaannya sejak tahun 2000.
Oleh karena itu, pihaknya berharap Dinas Peternakan lebih menggencarkan vaksinasi massal dan masyarakat jangan sampai meliarkan anjing-anjingnya. "Tolong bagi yang punya anjing supaya dikandangkan dan ditempuh upaya-upaya agar anjing itu tidak galak. Masyarakat juga harus ikut berupaya menekan jumlah kasus gigitan," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dari 33 ribu kasus gigitan itu tidak sampai berujung pada kematian. Kasus kematian pada manusia terakhir karena rabies terjadi pada Juni 2012.
"Walaupun demikian, gigitan di daerah berisiko seperti di kepala, bagian genital dan ujung tangan terjadi sekitar 10 persen dari total kasus. Untuk penanganan di daerah berisiko itu tidak cukup dengan vaksin anti-rabies (VAR), tetapi juga harus dibarengi penggunaan serum anti-rabies (SAR)," ucapnya.
Suarjaya mengemukakan untuk satu kasus gigitan memerlukan penanganan empat kali suntikan VAR. Biasanya jika gigitan terjadi di daerah tidak berisiko, dengan VAR sudah memberikan jaminan keselamatan.
"Stok VAR sekarang tinggal sekitar 19 ribu lebih dan SAR sekitar 300 vial lebih. Kami sudah meminta ke Kementerian Kesehatan untuk membantu ketersediaannya supaya di Bali jangan sampai terjadi kekurangan," ujarnya.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, ucap Suarjaya, puncak kasus gigitan terjadi pada 2010 yakni sebanyak 63 ribu kasus dalam setahun. Sedangkan pada 2012, total kasus gigitan anjing mencapai 56 ribu. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus rabies kembali merebak dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca SelengkapnyaMenurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Baca SelengkapnyaKetiga korban terdiri dari dua pria dewasa dan bocah berusia 10 tahun.
Baca SelengkapnyaBila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.
Baca SelengkapnyaPada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing
Baca SelengkapnyaAksi Bhayangkari tersebut diwujudkan dengan pemberian vaksin gratis dan edukasi kepada warga.
Baca SelengkapnyaSuntik mati atas persetujuan korban, pemilik dan warga sekitar perumahan Graha Padma, Kelurahan Jrakah, Semarang.
Baca SelengkapnyaKasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaKebiasan I Ketut Widianta ini sudah dijalani sejak tahun 2000.
Baca SelengkapnyaSeekor anjing herder hitam menyerang seorang pejalan kaki yang melintas di perumahan elite di Kota Semarang.
Baca Selengkapnya