Ada Atribut FPI di Lokasi Penggerebekan Teroris, Ini Kata Pengacara Rizieq Syihab
Merdeka.com - Pengacara eks Pimpinan FPI Rizieq Syihab, Aziz Yanuar menanggapi soal atribut FPI yang disita polisi saat penggerebekan terduga teroris di Condet, Jakarta Timur dan Bekasi. Dia mengatakan, atribut FPI bisa dibeli dimana-mana.
"Atribut FPI bisa dibeli di mana-mana," katanya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (30/3).
Dirinya enggan berkomentar lebih jauh soal ditemukannya atribut FPI tersebut. Aziz menyatakan, bahwa FPI sudah bubar.
-
Bagaimana Azis bisa jadi tersangka? Azis merupakan tersangka kasus pemberian hibah atau janji dalam penanganan perkara Dana Alokasi Khusus di Lampung Tengah.
-
Kapan Aziz memakai topeng? Pukul setengah 3 dini hari, Putri curhat kepada penggemar tentang kegemaran Aziz dalam menjahilinya.
-
Dimana razia di Bekasi? Selanjutnya wilayah Kota Bekasi petugas akan disebar di Jl. Ahmad Yani; Jl. Sersan Aswan; Jl. IR. Juanda. Sedangkan untuk Kabupaten Bekasi ada di Tl. Lippo dan Pertigaan Hyundai; Tl. SGC; Tl. Perdana dan Tl. Telaga Asih.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja orang Bekasi yang tercatat? Keenamnya diketahui berasal dari beberapa kampung, seperti Amat Bin Amat asal Gabus, Noran Bin Miet asal Tanah Doearatoes, Sani asal Lembur Pulo Panjang, Sajian asal Rawa Bamboe, Saderi asal Bekasi dan seorang perempuan, Nyi Isah bin Ning asal Teloek Poetjoeng.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"FPI sudah bubar. FPI sudah bubar," ucapnya.
Aziz belum mengecek lebih lanjut apakah terduga teroris di Condet dan Bekasi tersebut benar anggota FPI.
"Saya nggak tahu, belum dicek," tandasnya.
Diberitakan, sejumlah berang bukti disita dalam operasi penangkapan terduga teroris di Condet Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dipampang di Mapolda Metro Jaya. Atribut Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) ditampilkan.
Pantauan di lapangan, barang bukti itu dijejerkan di atas meja ukuran panjang yang disediakan di gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Beberapa barang di antara adalah buku-buku, senjata tajam, poster, bahan-bahan kimia dan beberapa pakaian serta topi.
Dari beberapa properti yang paling mencolok adalah munculnya kaos dan topi beratribut Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI).
Sebuah kartu anggota Front Pembela Islam (FPI) menjadi salah satu barang bukti penangkapan terduga teroris di Jakarta Timur. Tertulis nama identitas pemilik kartu anggota FPI tersebut, yakni Husein Hasny.
Dalam kartu anggota FPI itu, Husein Hasni tertera berkedudukan sebagai Wakil Ketua Bidang Jihad. Dia memiliki NIF: 11.03.05/004.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menyatakan belum mau menyimpulkan kaitan antara kaos dan topi berlogo FPI dan LPI dengan empat terduga teroris yang diamankan. Menurut Fadil, hal itu menjadi ranah Densus 88 Antiteror untuk menelusuri lebih jauh.
"Semua barang bukti yang ditemukan akan menjadi temuan awal dari teman-teman penyidik Densus 88 Antiteror. Iya termasuk itu (FPI), jika ada keterkaitan itu kan," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/3).
Barang bukti lain yang juga diamankan dalam penggerebakan itu yakni satu buah parang, handphone merk Oppo F11, dompet dan uang tunai dari penggerebekan ZA di Bekasi.
"BB yang disita adalah dari saudara ZA, satu buah parang, hp Oppo F11, dompet, debit MNC bank, e-money, kartu dapur rasa, flash, atm bank DKI, KTP atas nama ZA, kartu asuransi kecelakaan, KTP, dua buah surat tilang, kabel data, uang tunai Rp 3.056.000, dua bungkus rokok, dua korek api dan masker. AJ, merk Redmi Note 7, ditemukan pada badannya, HH, hp dan identitas diri," ungkapnya.
Selain itu, dari penggeledahan itu juga ditemukan lima bom aktif uang yang sudah terkait dalam bentuk kaleng dengan sumbu yang terbuat dari Triaseton Triperoksida (TATP).
"Dari temuan handak beserta bahan baku yang ada sesuai dengan perhitungan dari tim bhwa TATP dari 5 bom toples dengan berat 3,5 kilogram, diperkirakan dapat membuat sekitar 70 bom pipa," ujar dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penangkapan teroris.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Jampidsus dikuntit personel Densus 88, sebelumnya anggota Densus konvoi dan geber-geber di depan gedung Kejagung
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPenghuni kontrakan dikenal sebagai pedagang bubur sumsum.
Baca SelengkapnyaSelain mendalami peran Pegi yang sempat berstatus DPO, para terpidana turut dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaPolisi belum menjelaskan secara gamblang barang bukti yang disita pada saat proses penggeledahan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris di Kecamatan Rawalumbu dilakukan pada hari yang sama dengan di Bekasi Timur. yakni Selasa (3/9) pagi.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca Selengkapnya