Ada bukti baru, Margriet bakal diperiksa lagi dengan lie detector
Merdeka.com - Ibu angkat Angeline sekaligus tersangka penelantaran anak, Margriet Christina Megawe, bakal diperiksa lagi menggunakan alat uji kebohongan oleh penyidik Polda Bali. Hal ini dirasa perlu buat menguji jawaban Margriet dalam pemeriksaan sebelumnya.
Dikatakan Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Hery Wiyanto, penyidik akan kembali memeriksa Margriet dengan lie detector, sebab ada beberapa hal perlu diuji dari pertanyaan sebelumnya. Setidaknya, kata Hery, dengan adanya penemuan bukti baru, maka dipandang perlu ditanyakan kembali kepada Margriet.
"Bukan berarti keterangan M (Margriet) sebelumnya dianggap tidak diperlukan lagi. Justru keterangan baru mengacu pada keterangan sebelumnya, karenanya penyidik memerlukan kembali keterangannya dengan lie detector," kata Hery, di Mapolda Bali, Sabtu (27/6).
-
Siapa polisi yang menggagalkan percobaan pembunuhan? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut. Diketahui petugas polisi itu bernama Brigadir Helmi Setiyawan.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Mengapa wanita itu tidak dimakamkan dengan barang-barang pemakaman? Dari penelitian mereka, terungkap wanita tersebut mungkin sengaja tidak dimakamkan dengan barang-barang pemakaman yang umumnya ditemukan pada masa itu, seperti perhiasan. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin sang wanita memiliki pemikiran yang lebih modern dibanding suaminya.
Hery melanjutkan, pengulangan dengan alat uji kebohongan itu bukan tes terdahulu tak membuahkan hasil. "Namanya juga alat kan, jadi kita maklumi. Bukan gagal," ujar Hery.
Menurut Hery, uji kebohongan mesti dilakukan dalam kondisi tenang. "Peralatan itu berfungsi maksimal digunakan pada tempat yang tidak ribut, kemudian sepi. Harus orang yang diperiksa tenang, tidak boleh ada tekanan," sambung Hery.
Pengulangan itu, lanjut Hery, agar polisi mendapatkan hasil maksimal dari keterangan Margriet. "Ingin mendapatkan hasil maksimal. Dalam waktu dekat atau kalau bisa hari ini kita ulang penggunaan lie detector untuk Margriet," ucap Hery.
Hery memastikan penggunaan kembali lie detector hanya buat mencocokkan dengan keterangan telah diambil sebelumnya. "Kita tidak ingin mendapatkan hasil yang sesuai atau tidak sesuai. Kita tidak mau terjebak hasil itu juga. Setiap apa yang dilakukan penyidik tentunya untuk mengumpulkan bukti," tambah Hery.
Hery mengaku tak tahu seberapa akurat alat itu buat mendeteksi seseorang berkata bohong atau jujur. "Akurasinya tidak tahu, tapi kan sering digunakan," tutup Hery. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Ketua KPK Firli Bahuri kembali mengajukan gugatan praperadilan terkait penetapannya sebagai tersangka pemeras Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca SelengkapnyaPolisi sudah melayangkan surat panggilan ke Panji Gumilang.
Baca Selengkapnya