Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada bumbu unsur babi di Solaria, DPR minta konsumen dilindungi

Ada bumbu unsur babi di Solaria, DPR minta konsumen dilindungi Ilustrasi resotoran Solaria. ©blogspot.com

Merdeka.com - Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay menegaskan bahwa peran pemerintah harus serius memberikan hak perlindungan bagi konsumen. Hal tersebut menyusul ditemukannya dua bumbu mengandung unsur babi digunakan restoran Solaria di pusat perbelanjaan Balikpapan Center, Kalimantan Timur.

Dia juga meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendalami temuan itu. Tentu urusan ini dibantu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Semestinya, hal itu adalah urusan MUI dan pemerintah, lebih khusus BPOM. Peranan BPOM tentu sangat diharapkan. Bagaimanapun, konsumen harus dilindungi," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (25/11).

Politikus PAN ini menjelaskan, masalah adanya unsur babi itu belum menjadi agenda penting. Meski begitu, dirinya berharap pemerintah lebih jeli agar tidak kebobolan lagi masalah seperti ini.

"Tentu diharapkan hal seperti ini tidak terjadi lagi," tuturnya.

Sebelumnya, tim gabungan LPPOM MUI Kaltim, MUI Kota Balikpapan, Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan, dan Satpol PP sidak ke Solaria Balikpapan Center. Hasilnya, dua bumbu yang digunakan mengandung unsur babi.

"Itu memakai metode tes cepat, hasilnya seperti yang diterima. Ada di berita itu betul. Seperti itu hasilnya," kata Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan, Kosmetika Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Timur (LPPOM MUI Kaltim), Sumarsongko.

MUI menguji 20 sampel diambil dari Solaria, kemudian disaring menjadi delapan yang diuji langsung di Solaria. Dan hasilnya, dua jenis bumbu masih dirahasiakan positif mengandung unsur babi. Meski demikian, Sumarsongko memberi catatan, tes cepat ini bukan hasil akhir.

Saat ini, sampel-sampel itu sedang diuji menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR). Yaitu pengujian secara DNA yang tingkat akurasinya lebih tinggi.

"Kalau memang positif, ya pasti positif. Yang repot nanti kalau negatif. Kan berarti harus tanda tanya, ada penyimpangan di mana? alat uji atau apa?" ujar Sumarsongko.

Untuk uji DNA, semua sampel dibawa ke laboratorium LPPOM MUI di Bogor, Jawa Barat. Waktu yang dibutuhkan menguji satu sampel berkisar antara tujuh hingga sepuluh jam. Sedangkan langkah selanjutnya, MUI menunggu hasil akhir dari tes DNA itu. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenag Buka Suara soal Viral Selebgram Jovi Adhiguna Bawa Kerupuk Babi ke Resto Halal
Kemenag Buka Suara soal Viral Selebgram Jovi Adhiguna Bawa Kerupuk Babi ke Resto Halal

Sebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.

Baca Selengkapnya
BPOM Semarang Temukan Takjil Mengandung Formalin dan Zat Rhodamin
BPOM Semarang Temukan Takjil Mengandung Formalin dan Zat Rhodamin

Para pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.

Baca Selengkapnya
Kenali Bahaya Camilan Ilegal Asal China, Ini Imbauan YLKI
Kenali Bahaya Camilan Ilegal Asal China, Ini Imbauan YLKI

Dalam kasus camilan 'Hot Spicy Latiru' dan 'Latiao Stripes', belasan siswa keracunan.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok

Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya
DPR Minta BPOM Klarifikasi soal Kabar Roti Aoka Mengandung Pengawet Kosmetik: Jangan Biarkan Masyarakat Bingung
DPR Minta BPOM Klarifikasi soal Kabar Roti Aoka Mengandung Pengawet Kosmetik: Jangan Biarkan Masyarakat Bingung

DPR juga mengingatkan kepada produsen pangan agar terus menjaga keamanan dan kualitas mutu produknya.

Baca Selengkapnya
BBPOM Temukan Makanan Mengandung Formalin dan Boraks di Kawasan Kota Tua
BBPOM Temukan Makanan Mengandung Formalin dan Boraks di Kawasan Kota Tua

Adapun bahaya yang ditimbulkan ke tubuh manusia bersifat akumulatif atau tidak langsung terasa.

Baca Selengkapnya
Baso A Fung Hancurkan Semua Peralatan Usai Influencer Jovi Adhiguna Makan, Ini Penyebabnya
Baso A Fung Hancurkan Semua Peralatan Usai Influencer Jovi Adhiguna Makan, Ini Penyebabnya

Restoran Baso A Fung menanggapi video viral selebgram Jovi Adhiguna yang menyantap kerupuk babi saat menyantap menu Baso A Fung.

Baca Selengkapnya
Ditemukan Bakteri E-coli di Makanan Pencegah Stunting 42 Balita yang Keracunan, Ini Respons Keras DPR
Ditemukan Bakteri E-coli di Makanan Pencegah Stunting 42 Balita yang Keracunan, Ini Respons Keras DPR

Temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju ditemukan bakteri E-Coli dari sampel PMT tersebut.

Baca Selengkapnya
Bahaya Natrium Dehidroasetat pada Kasus Roti Okko: Dapat Picu Kanker hingga Gangguan Ginjal
Bahaya Natrium Dehidroasetat pada Kasus Roti Okko: Dapat Picu Kanker hingga Gangguan Ginjal

natrium dehidrosetat dalam dosis tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Baca Selengkapnya
Begini Proses Baso A Fung Hancurkan Seluruh Peralatan, Influencer Jovi Adhiguna Minta Maaf
Begini Proses Baso A Fung Hancurkan Seluruh Peralatan, Influencer Jovi Adhiguna Minta Maaf

Influencer Jovi Adhiguna belakangan mendapat sorotan lantaran aksinya memakan menu Baso A Fung dan mencampurnya dengan kerupuk babi viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Terbitkan SE, Gibran Imbau Warga Solo Tak Konsumsi Daging Anjing
Terbitkan SE, Gibran Imbau Warga Solo Tak Konsumsi Daging Anjing

Gibran mengaku tengah menyiapkan solusi bagi pedagang daging anjing.

Baca Selengkapnya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya

Benarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya