Ada dua model soal UN, ratusan siswa SMPN 200 kebingungan

Merdeka.com - Hari pertama Ujian Nasional (UN) yang dilalui ratusan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 200 Rorotan, Jakarta Utara, Senin (5/5), tidak berjalan mulus. Sebabnya, ada dua model lembar soal mata pelajaran Bahasa Indonesia yang membuat ratusan siswa tersebut kebingungan.

Salah seorang siswa SMPN 200 kelas IX-E, Desy Novita (14) menuturkan, dua model lembar soal itu terdiri dari yang bersampul dan tidak bersampul. Desy melanjutkan, untuk soal dari nomor 1 hingga 12 para siswa mengerjakan dari lembar soal yang tidak bersampul, sementara nomor 13 sampai 38 dikerjakan dari soal bersampul, lalu nomor 39-50 dari soal tidak bersampul.

"Saya jadi kerepotan mengikuti ujian karena lembar soalnya ada dua. Harusnya ada satu model soal, kenapa jadi dua model seperti ini? Soal bersampul dan tidak bersampul," kata Desy saat ditemui usai ujian, Senin (5/5).

Selain dinilai membingungkan, adanya dua model lembar soal ini juga membuat nomor soal menjadi ganda, sehingga siswa banyak yang salah dalam mengisi lembar jawaban. Seperti halnya soal di nomor 12 pelajaran Bahasa Indonesia.

Nomor soal itu ada yang di lembar soal tidak bersampul dan ada juga yang bersampul. Padahal saat melaksanakan ujian, seharusnya siswa mengisi nomor 12 berdasarkan soal yang tidak bersampul.

"Kan lembar soalnya ada dua, bersampul dan tidak bersampul. Untuk nomor 1-12 kami mengerjakan dari lembar soal yang tidak bersampul, sementara nomor 13-38 dari lembar soal bersampul. Nah, sedangkan soal nomor 12 ini ada juga di lembar soal bersampul," jelas Desy.

Desy mengatakan, meski tidak bersampul namun lembar soal tersebut resmi. Sebab terdapat barcode di lembar soalnya. Ia pun berharap semoga pada ujian berikutnya Matematika tidak ada hal seperti ini lagi. "Mudah-mudahan aja besok hanya ada satu model soal saja, dan tidak dobel seperti ini," kata Desy.

Sementara Alfiatur Rizkiyah (15), siswa lainnya mengatakan, dirinya terkejut bahwa seluruh soal sama persis dengan temannya yang lain. Hal itu ia ketahui saat mencocokkan soal dengan temannya usai mengikuti UN. "Saya heran kok soalnya bisa sama semua. Padahal seharusnya kan beda-beda," katanya.

Kendati demikian, Alfiatur optimis dirinya bisa lulus ujian dengan nilai yang baik. "Soalnya nggak sulit kok, biasa saja. Saya yakin bisa lulus," ujarnya.

Menanggapi itu, Kepala Sekolah SMPN 200 Cilincing, Endang Nurhayati mengatakan pihaknya tidak mengetahui penyebab adanya dua model lembar soal itu. Sebab soal tersebut didapat dari rayon Jakarta Utara, yakni SMPN 30 Koja. Meski demikian, pihaknya mengakui sebelum ujian dimulai pengawas memberikan petunjuk teknis terkait adanya dua lembar soal tersebut.

Secara keseluruhan, murid di SMPN 200 ada 837 siswa. Sedangkan yang mengikuti Ujian Nasional sebanyak 267 siswa. Walau sekolahnya mendapat musibah, Endang berharap siswanya lulus 100 persen seperti tahun lalu.

"Kemarin sudah dikoordinasikan dengan pihak SD soal pemindahan. Kesulitannya paling hanya mobilisasi logistik soal yang agak repot dari gedung SMP ke SDN," kata Endang.