Ada indikasi melawan, pembobol Bank BNI 50 M diborgol
Merdeka.com - Satuan tugas intel Kejaksaan Agung menangkap Faisal Amsir, buronan kasus korupsi Bank BNI Jakarta Selatan dengan kerugian negara Rp 50 miliar. Faisal tiba di Gedung Kejaksaan Agung pukul 21.50 WIB, Amsir dalam keadaan diborgol.
"Selama dibawa dari hotel hingga ke Kejagung, ada indikasi perlawanan, jadi kami borgol," ujar Kapuspenkum, Adi Toegarisman kepada wartawan di Kejagung, Kamis (21/6).
Adi mengatakan, terpidana merupakan pegawai swasta yang membobol bank BNI hingga Rp 50 miliar. "Faisal adalah pegawai swasta," kata dia.
-
Dimana pembunuhan Faisal terjadi? Korban meninggal tidak hanya Faisal. Dua warga Dusun Pannujuang, Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, lainnya juga tewas akibat penyerangan itu.
-
Siapa yang ditangkap karena membunuh Faisal? Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gowa dibantu Reserse Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) menangkap enam pelaku pembunuhan berencana itu. Dari penangkapan itu, diketahui pembunuhan berlatar cemburu setelah istri salah satu pelaku menikah secara siri dengan salah seorang korban.
-
Kapan Kejaksaan Agung menetapkan tersangka? Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan satu tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT SMIP tahun 2020 sampai dengan 2023.
-
Apa motif pembunuhan Faisal? 'Motif pelaku membunuh korban karena dendam atau salah paham. Pelaku bernama Herman dendam karena istrinya menikah siri dengan korban Faisal Dg Remo sejak Juni 2020,' bebernya.
-
Kapan Firli dinyatakan tersangka? Hakim menilai status tersangka Firli dinyatakan sah dan tetap berlaku hingga sekarang.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
Tim Intelejen gabungan Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara berhasil menangkap terpidana kasus tindak pidana korupsi pada Bank Nasional Indonesia (BNI) Jakarta Selatan, Faisal pada Kamis (21/06) 02.35 WIB.
Faisal ditangkap di sebuah kamar Hotel di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Penangkapan dilakukan berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI nomor: 2577 K/PID.SUS/2009 tanggal 14 April 2010 lalu. Dalam amar putusan disebutkan terpidana dihukum enam tahun penjara dan denda sebesar Rp. 250 juta, dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka terdakwa dikenakan hukuman pengganti berupa pidana kurungan selama tiga bulan.
Setelah ditangkap, Faisal kemudian diamankan di kantor Kejati Sumatera Utara. Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Utara, Noor Rachmad mengatakan, terpidana rencananya akan dibawa menuju Kejaksaan Agung sekitar pukul 18.00 WIB melalui Polonia Medan.
Kejadian bermula pada tahun 2001, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menempatkan dana sebesar Rp 195 milyar di BNI cabang Radio Dalam, Jakarta Selatan. Agus Salim selaku Kepala Cabang BNI Radio Dalam lantas memindahbukukan dana tersebut ke rekening Faisal A sebesar Rp 50 milyar dan ke rekening Dedy Suryawan sebesar Rp 145 milyar. Akibat perbuatan ketiganya, negara dalam hal ini PT BNI Cabang Radio Dalam, telah dirugikan sebesar Rp 50 milyar.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaki pelaku ditembak karena melawan saat ditangkap.
Baca SelengkapnyaPelaku inisial FI ditangkap di Pangkalan Kerinci. Korban mengalami kerugian Rp72 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi mendapatkan laporan telah ada tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dialami korban siswi SMPN 101, inisial SA
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaMengetahui kejahatan di depan mata, Fahmi sigap bereaksi melumpuhkan pelaku.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku langsung mengundang amarah warga sekitar berujung pengurungan di ruangan ATM.
Baca SelengkapnyaDwi Singgih sempat mangkir sebanyak tiga kali dalam pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan ini dilakukan di tengah ramainya penyidikan kasus dugaan pemerasaan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syarul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti kasus yang apa yang membuat petugas imigrasi terjaring OTT.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaNamun, sosok Firli tidak terlihat, karena telah masuk ke dalam ruangan.
Baca Selengkapnya