Ada Jejak Harimau di Kebun Sawit Pelalawan, Warga Diimbau Tak Beraktivitas Sendirian
Merdeka.com - Jejak satwa liar di areal perkebunan kelapa sawit milik PT Gandaerah Hendana memicu kekhawatiran. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memastikan itu merupakan jejak kaki harimau sumatera.
Tim BBKSDA Riau sudah turun langsung ke lokasi penemuan jejak itu di Kelurahan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan. "Iya benar itu jejak kaki harimau sumatera," ujar Kepala Bidang KSDA Wilayah I Andri Hansen, Selasa (24/8).
Andri menyampaikan, jejak kaki harimau itu awalnya ditemukan karyawan PT Gandaerah Hendana pada Rabu (18/8) lalu. Temuan itu kemudian dilaporkan ke pihak BBKSDA Riau. Untuk memastikannya, Andri lantas mengutus tim untuk mendatangi lokasi.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Bagaimana cara melindungi Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meski dilindungi, jika hutan terus berubah menjadi kebun, bukan tidak mungkin si raja hutan ini akan punah.
-
Apa ancaman utama bagi Harimau Sumatera? Rusaknya ekosistem hutan membuat konflik antara harimau dengan manusia tidak pernah berhenti. "Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Dimana habitat harimau Jawa dulu? Pada awal abad ke-19, harimau Jawa masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa. Mengutip Instagram @blitar.heritage, sebelum letusan Gunung Kelud pada tahun 1901, perkebunan di lereng gunung ini merupakan habitat harimau Jawa.
"Kemarin kita langsung koordinasi dengan pihak perusahaan. Kita juga lakukan pengecekan bersama," jelasnya.
Dari hasil pelacakan, jejak harimau itu ditemukan di jalan koridor PT Pertamina, kemudian mengarah ke perkebunan sawit PT Gandaerah Hendana. Jejak itu berakhir di semak belukar menuju tempat pemakaman umum lama.
"Jarak lokasi ditemukan jejak itu tidak jauh dari kawasan konservasi wilayah Kerumutan hanya 7 km," ucap Andri.
Andri menduga lokasi itu masih menjadi wilayah jelajah satwa bernama latin Panthera tigris sumatrae itu. Sebab wilayah jelajah harimau dewasa bisa mencapai 100 km.
Saat ini, tim BBKSDA terus memberikan sosialisasi kepada perusahaan dan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas seorang diri. Perusahaan juga diminta untuk membuat pelang informasi di perlintasan satwa itu.
"Kita juga lakukan pemasangan kamera trap di perlintasan harimau itu serta menyisir jerat di sekitar lokasi," tandasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaSuara satwa liar itu terdengar di antara jalur pos 2 dan 3 ketika hari mulai gelap.
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca Selengkapnyaperusahaan berkomitmen untuk menjadikannya sebagai wilayah konservasi satwa bongsor berbelalai tersebut.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaIa lantas memilih untuk memberhentikan mobilnya dan membiarkan harimau untuk menyebrangi jalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca Selengkapnya