Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada karangan bunga sindir angket KPK, pimpinan DPR bilang jadi sejuk

Ada karangan bunga sindir angket KPK, pimpinan DPR bilang jadi sejuk Taufik Kurniawan. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Tiga pimpinan DPR yakni Fahri Hamzah, Fadli Zon dan Setya Novanto mendapat karangan bunga berisi sindiran atas persetujuan angket KPK. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan berharap, karangan bunga yang ditujukan kepada empat pimpinan DPR murni dari masyarakat.

"Tapi manakala itu kemudian menjadi semacam bahasa 'say with the flowers', katakan dengan bunga, itu menjadi menyejukan. Saya berharap ini muncul secara murni. Secara natural kepada masyarakat," kata Taufik di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/5).

Taufik menyambut baik niatan publik memberikan karangan bunga ke pimpinan DPR. Karangan tersebut bisa bermakna dukungan, kepedulian dan empati terhadap kinerja pejabat suatu institusi negara.

"Say with the flowers itu menjadi sesuatu yang benar-benar tersinergikan antara masyarakat yang memberikan bunga itu dengan dukungan maupun aspek kepedulian maupun aspek empati dari para pihak penegak hukum tidak hanya Pak Ahok saja," terangnya.

Wakil Ketua Umum PAN ini menyarankan agar kiriman bunga seperti ini tidak berlebihan. Meski begitu, Taufik menilai, pesan yang disampaikan masyarakat melalui karangan bunga suatu hal positif.

"Tapi jangan sampai ini menimbulkan overdosis. Kalau overdosis nanti masyarakat juga akan menjadi antiklimaks. Silakan saja yang natural, itu bagus-bagus saja. Jangankan institusi, kadang ke mantan pacar saya, ke mantan, istri saya mengatakan dengan bunga, positif saja," pungkasnya.

Sebelumnya, sebuah karangan bunga bertuliskan pesan unik dikirimkan oleh masyarakat ke Gedung DPR sekitar pukul 16.30 WIB. Karangan bunga tersebut ditujukan kepada 3 pimpinan DPR yakni Ketua DPR Setya Novanto, dan dua wakilnya Fahri Hamzah serta Fadli Zon. Dalam karangan bunga itu, tertulis 5 nama pengirim, di antaranya Endi, Livia, Ningsih, Riri dan Didi.

Karangan bunga itu berisi kekecewaan warga atas disetujuinya usulan penggunaan hak angket untuk mendesak KPK membuka rekaman BAP srikandi Hanura Miryam S Haryani. Ketiga pimpinan DPR ini terutama Fahri Hamzah diketahui ikut hadir sebagai pimpinan rapat persetujuan angket KPK dalam rapat paripurna pada Jumat (28/4).

Awalnya karangan bunga itu dikirimkan dengan mobil bak terbuka di depan Gedung Nusantara III. Namun, saat awak media menyadari keberadaan karangan bunga itu, petugas pengamanan dalam (Pamdal) langsung mengangkatnya ke atas mobil bak terbuka.

Para awak media akhirnya mengejar mobil bak berisi karangan bunga tersebut. Petugas Pamdal pun sempat melarang wartawan mengambil foto karangan bunga tersebut. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK 'Dihujani' Karangan Bunga Usai Ungkap Kasus Suap Kabasarnas, Ini kata Firli
KPK 'Dihujani' Karangan Bunga Usai Ungkap Kasus Suap Kabasarnas, Ini kata Firli

Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.

Baca Selengkapnya
Potret PN Jakarta Selatan Dipenuhi Karangan Bunga saat Sidang Praperadilan Firli Bahuri
Potret PN Jakarta Selatan Dipenuhi Karangan Bunga saat Sidang Praperadilan Firli Bahuri

Deretan karangan bunga berjejer di depan PN Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Firli Bahuri Lapor Kapolri Usai 'Teror' Karangan Bunga ke KPK
VIDEO: Firli Bahuri Lapor Kapolri Usai 'Teror' Karangan Bunga ke KPK

Ketua KPK Firli Bahuri mengaku telah melaporkan teror karangan bunga ke Kapolri Listyo Sigit.

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK Diteror Usai Ungkap Kasus Suap di Basarnas, Firli: Kami Tidak Pernah Takut!
Pimpinan KPK Diteror Usai Ungkap Kasus Suap di Basarnas, Firli: Kami Tidak Pernah Takut!

Firli meminta pegawai KPK mengaktifkan panic button bila merasa terancam.

Baca Selengkapnya
Ungkap Suap di Basarnas, Pimpinan KPK Terima Teror Nyawa dan Kekerasan
Ungkap Suap di Basarnas, Pimpinan KPK Terima Teror Nyawa dan Kekerasan

Pimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?

Baca Selengkapnya
PKS Singgung Penggunaan Hak Angket saat Rapat Paripurna di DPR
PKS Singgung Penggunaan Hak Angket saat Rapat Paripurna di DPR

Aus meminta agar praduga itu harus direspons dengan cepat oleh DPR.

Baca Selengkapnya
Sindir Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga, BEM FISIP Unair Langsung Dibekukan
Sindir Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga, BEM FISIP Unair Langsung Dibekukan

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) dibekukan oleh dekanat FISIP UNAIR.

Baca Selengkapnya
PSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan
PSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan

Ganjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.

Baca Selengkapnya
Kontroversi Pembekuan BEM Unair Buntut Karangan Bunga Sindir Prabowo-Gibran
Kontroversi Pembekuan BEM Unair Buntut Karangan Bunga Sindir Prabowo-Gibran

BEM FISIP Unair sempat dibekukan pihak Dekanat imbas karangan bunga bernada satire ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
PDIP: Hak Angket Pemilu Segera Meluncur, Tunggu Tanggal Mainnya
PDIP: Hak Angket Pemilu Segera Meluncur, Tunggu Tanggal Mainnya

Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan, hak angket kecurangan Pemilu 2024 segera diusulkan ke DPR.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ini Teror Karangan Bunga ke Pimpinan KPK, Bikin Firli Bahuri Sampai Lapor Kapolri
VIDEO: Ini Teror Karangan Bunga ke Pimpinan KPK, Bikin Firli Bahuri Sampai Lapor Kapolri

Pimpinan KPK mendapat teror karangan bunga di sekitar kediaman rumahnya.

Baca Selengkapnya
Dewas KPK soal ‘Safe House’ Filri Digeledah Polisi: Polda Urusan Pidana, Kami Urusan Etik
Dewas KPK soal ‘Safe House’ Filri Digeledah Polisi: Polda Urusan Pidana, Kami Urusan Etik

Dewas KPK menghormati kebijakan yang dilakukan Polda dalam rangka pengusutan kasus Firli.

Baca Selengkapnya