Ada kebakaran hutan, jalur pendakian Gunung Ciremai masih dibuka
Merdeka.com - Jalur pendakian Gunung Ciremai masih dibuka untuk pendaki. Padahal, kebakaran tengah melanda setidaknya 144 hektare lahan tersebut.
Kepala Seksi Wilayah I Kuningan TNGC San Andre Jatmiko mengatakan jarak jalur pendakian dengan lokasi kebakaran cukup jauh.
"Kita masih membuka semua jalur pendakian ke Gunung Ciremai, karena memang kawasan yang terbakar itu jauh dari jalur," kata San Andre, Rabu (3/10) seperti dikutip Antara.
-
Kenapa api unggun harus jauh dari sungai? Hal lain yang perlu diperhatikan saat menyalakan api unggun yakni harus jauh dari sumber mata air seperti sungai dan danau. Abu dari kayu bakar dan residu asap bisa saja mengontaminasi air sungai dan danau yang bersih.
-
Apa makna tradisi bakar gunung api? Tentunya setiap tradisi yang berkembang di masyarakat memiliki arti, tujuan, simbol, dan juga makna mendalam.
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
-
Bagaimana cara tradisi bakar gunung api? Menyusun Batok Kelapa Mengutip dari kanal Liputan6.com dan beberapa sumber lainnya, bakar gunung api ini merupakan sebuah ritual membakar batok kelapa yang sudah tersusun rapi.
-
Bagaimana agar pendaki tidak mendekati pohon bonsai? Agar aman, pohon saat ini telah diberi pembatas mulai dari police line sampai tali agar pendaki tidak mengunjunginya karena sangat berbahaya.
-
Kenapa pendaki lari menyelamatkan diri saat erupsi? Mereka hanya memikirkan bagaimana cara selamat dari abu erupsi.
Untuk lokasi yang terbakar, lanjut San Andre, berada di sebelah Utara dan Timur kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC). Hal itu dinilai tidak akan membahayakan para pendaki.
Meski demikian, jika api terus berkobar dan membahayakan pendaki maka tak menutup kemungkinan jalur pendakian akan ditutup.
Andre mengimbau kepada para pendaki untuk tidak meninggalkan api unggun ketika masih menyela atau membuat api sembarangan yang bisa menyebabkan kebakaran.
"Kami memang selalu mengimbau kepada para pendaki melalui pengelola untuk para pendaki tidak menggunakan api di dalam kawasan Ciremai," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin mengatakan sudah tiga hari kawasan hutan TNGC terbakar dan api belum dapat dipadamkan, karena sulitnya medan.
"Kebakaran sudah tiga hari, dimana pertama kali api terlihat pada Minggu (30/9) sekitar jam 12.00 dan sampai Selasa (2/10) pukul 19.00 WIB api belum bisa dipadamkan," katanya.
Kebakaran kali ini, sebutnya sulit dipadamkan, karena kondisi lahan yang terbakar itu berbukit dan juga berbatu, sehingga menyulitkan tim untuk menjangkaunya.
Selain itu, juga tumbuhan alang-alang dan perdu yang memang sudah mengering karena masih memasuki musim kemarau, sehingga api mudah membakarnya.
"Kendala yang kita hadapi yaitu medan berbukit serta berbatu dan juga tumbuhan yang sudah mengering," ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Pendakian ditutup sampai api benar-benar padam," kata Agung, Rabu (21/8).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan dari masyarakat, kawasan Gunung Papandayan yang terbakar diketahui berada di blok Tegal Alun.
Baca SelengkapnyaPotret terbaru kawasan Gunung Semeru usai kebakaran
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan di lereng Gunung Arjuno sejak Sabtu (26/8) diduga dipicu aktivitas pemburu yang beroperasi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.
Baca SelengkapnyaAsap masih ditemukan di sejumlah titik lokasi sehingga terus dilakukan pendinginan.
Baca SelengkapnyaPenutupan akses wisata merupakan upaya mitigasi resiko kebakaran hutan.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 pendaki dilaporkan masih berada di atas Gunung Marapi pascaerupsi yang terjadi pada Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 orang pendaki ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pascaerupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaKini semua jalur pendakian Gunung Sumbing ditutup hingga batas yang belum ditentukan.
Baca SelengkapnyaPara bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaTelah terjadi lima kali kebakaran dalam sehari di Kabupaten Bantul
Baca Selengkapnya