'Ada kekuatan yang mendorong agar pimpinan KPK jadi tersangka'
Merdeka.com - Anggota tim sembilan, Bambang Widodo Umar mengatakan, penetapan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, perlu ditelusuri lebih dalam. Bagi Bambang, penelusuran itu penting untuk melihat motif-motif khusus di balik penetapan dua pimpinan KPK itu.
Selain itu, menurut Bambang, bila dikaji dalam teori labeling, penetapan kedua pimpinan lembaga anti rasuah itu tak bisa dilepaskan dari kekuatan tertentu yang mendorong.
"Kenapa mas BW ditersangkakan? Ada kekuatan tertentu menurut saya itu bila dilihat dari teori labeling. Maka kita perlu berbicara dengan siapa yang kira-kira punya kekuatan itu, ada motif apa? Misal teroris ada motif ekonomi. Apa motifnya kekuatan itu? Ini yang perlu dicari," katanya dalam diskusi bertajuk 'Quo Vadis Kriminalisasi KPK', di Taman Menteng, Minggu (1/3).
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
Sementara itu, adanya tuduhan oleh sejumlah pihak terkait adanya kriminalisasi di balik penetapan kedua pimpinan KPK itu, menurut Bambang, kriminalisasi dalam teori labeling merupakan suatu hal yang fatamorgana. Seseorang ditetapkan melanggar tindak pidana padahal tidak melakukan tindak pidana.
"Ada beberapa hal yang perlu kita analisis melihat proses kriminalisasi ini. Dalam kriminologi ada yang namanya teori labeling, melihat bahwasanya suatu kelompok dinyatakan melakukan tindak pidana oleh suatu kekuatan atau suatu kelompok yang menangani. Antara kriminalisasi dan labeling maka ada yang dikatakan sebagai pelanggar tindak pidana kemudian yang menentukan itu memiliki kewenangan," terangnya.
Sementara itu, Direktur Advokasi YLBHI Bahrain mengatakan, terdapat kriminalisasi dalam kasus penetapan Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri. Hal ini bisa dilihat dari pasal yang disangkakan kepada kliennya itu selalu berubah.
"Proses pidana itu mencari tindak pidana dan mencari pelaku. Dalam konteks mas Bambang itu, mencari pelaku dulu, baru mencari tindak pidananya, karena pasalnya berubah-ubah," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sistem yang ada di sana (KPK) diobrak-abrik oleh pimpinan KPK makanya saya menganggap hebat ini karena dia bisa mengubah sistem.
Baca Selengkapnya" Ditambah perilaku individu pimpinan KPK, maka semakin rusaklah KPK, hancur sudah," Kata Abraham Samad
Baca SelengkapnyaKPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan membongkar pelemahan di KPK saat ini dilakukan lewat pegawainya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca SelengkapnyaKPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut pun membuat publik tidak lagi percaya dengan kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar masuk dalam daftar saksi yang telah dimintai keterangan dalam kasus dugaan pemerasan dilakukan Pimpinan KPK
Baca Selengkapnya